Kota Semarang (Humas) – Ratusan ulama mengikuti Halaqah Ulama dan Halal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang bertema Memperkokoh Tali Silaturahmi Untuk Semarang Bersatu dan Semakin Hebat, di Hotel Grasia Semarang, Senin sore (28/4/2025).
Kegiatan tersebut menjadi momentum silaturahmi sekaligus konsolidasi pemikiran para ulama dari jajaran pengurus MUI Kota Semarang dan pengurus MUI kecamatan se Kota Semarang, PCNU, Muhammadiyah, LDII, serta stakeholder terkait.
Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang, H. Muhtasit menyinggung peran MUI Kota Semarang terkait tema halaqah yakni penyembelihan hewan yang halal. “Di negara seperti Indonesia yang sangat majemuk, proses penyembelihan harus benar-benar diperhatikan. Karena itu, koordinasi antara BPJPH dan MUI menjadi sangat penting,” tuturnya.
Oleh karenanya, kepada Pemkot Semarang, Kakankemenag meminta agar anggaran untuk kegiatan MUI Kota Semarang dapat ditingkatkan. “Agar Tim MUI bisa maksimal dalam melakukan pemantauan langsung ke rumah potong hewan (RPH) atau tempat penyembelihan ayam,” ungkapnya kepada Kabag Kesra, Ali Sofyan yang hadir mewakili Walikota Semarang.
Sementera itu, Ketua Umum MUI Kota Semarang, Prof. KH. Moh. Erfan Soebahar, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun manusia yang layak dipercaya dan memiliki kualitas memadai melalui dua kecerdasan utama yaitu, cerdas intelektual dan cerdas moral.
Ditegaskannya, orang yang memiliki kecerdasan intelektual namun tak diiringi dengan kecerdasan moral, akan membuatnya jatuh terjerumus pada kesengsaraan.
Dalam konteks Kota Semarang, Prof. Erfan mengaitkan peran MUI dengan program Semarang Bersatu dan Semakin Hebat. Menurutnya, kehebatan kota ini akan benar-benar terasa apabila warganya bersatu dan para ulama aktif menambah dimensi keagamaan yang relevan dengan tantangan masa kini dan masa depan. “Mari banyak mengisi, sehingga Semarang hebat dirasakan kehebatannya,” ungkapnya.
Pada bagian lain, Walikota Semarang, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kabag Kesra mengapresiasi kontribusi MUI dalam membangun kota Semarang, komitmen dan peran MUI Kota Semarang dalam membimbing dan membina masyarakat menurutnya telah teruji, bukan hanya di internal melainkan juga eksternal, berupa mewujudkan kerukunan antar umat beragama di penjuru kota Semarang.
Lebih lanjut, Walikota menegaskan dukungannya pada MUI Kota Semarang dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin. “Melalui pendekatan dakwah kultural yang persuasif, damai merangkul serta menyatukan sekat-sekat, layaknya lebah yang membawa manfaat tanpa merusak,” paparnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai ormas Islam di Kota Semarang. Selain sebagai ajang silaturahmi pasca-Ramadan, halaqah ini juga menjadi forum strategis untuk merumuskan peran keulamaan dalam menjaga akhlak umat dan memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.(MiftahulArief/Nba)