Semarang – Rabu (13/9/2023), H.M. Faojin selaku Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kankemenag Kota Semarang, memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang berdinas di SD Islam Primadana.
Salah satu materi yang disampaikannya yaitu, penguatan pembelajaran berdiferensiasi. “Pembelajaran berdiferensiasi memiliki tujuan untuk mengetahui kadar kemampuan kognitif siswa dari materi yang kita ajarkan. Contoh, ketika dalam satu kelas Bapak/Ibu guru memerintahkan peserta didik untuk menulis surah Al Hujurat dalam waktu 30 menit, ternyata hasilnya bisa berbeda-beda. Dalam 30 menit itu, ada anak yang selesai mengerjakannya dan hasilnya rapi, tapi ada juga yang selesai tetapi hasilnya kurang rapi, dan ada pula yang tidak selesai mengerjakannya atau kehabisan waktu,” tuturnya.
“Disinilah pentingnya penguatan pembelajaran berdiferensi diterapkan, karena dalam satu kelas, ternyata kemampuan siswa itu tidak sama. Untuk anak yang sudah selesai dan menulisnya rapi, maka guru bisa memberikan tugas tambahan berupa penulisannya dengan menggunakan khot atau kaligrafi, sehingga kemampuan anak dapat lebih berkembang. Sedangkan untuk anak yang sudah selesai tapi tulisannya kurang rapi, maka guru memberikan kesempatan kembali pada siswa untuk mencoba kembali, dimana guru sudah menyiapkan kertas bergaris, sehingga dapat melatih anak menulis dengan rapi. Dan bagi anak yang belum selesai mengerjakan tugas tersebut, maka guru bisa memberikan pelatihan menulis kembali dengan waktu yang sama, agar anak bisa menyelesaikan tugasnya secara tepat waktu,” imbuhnya.
H.M. Faojin mengungkapkan, melalui pengamatan hasil dari penyelesaian tugas yang diberikan guru kepada siswa, bisa menjadi sarana bagi GPAI untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik. “Kita tidak bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik kita satu per satu secara langsung, butuh pengamatan dan analisa. Disinilah tugas guru, utamanya GPAI untuk melihat sejauh mana kemampuan peserta didik yang tidak homogen ini, untuk bisa dikembangkan sama baiknya, sehingga mereka berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing,” ujarnya.
Pada bagian lain, H.M. Faojin mengajak GPAI untuk membekali peserta didik yang akan mewakili sekolah dalam ajang Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) secara optimal, agar memberikan hasil yang maksimal.(Faojin/NBA)