Kota Semarang (Humas) – Guna meningkatkan peminatan dan kemampuan literasi para santri, Suara Merdeka menginisiasi Gerakan Santri Menulis.
Ponpes Hidayatus Syubban merupakan satu diantara 20 pondok pesantren di Jawa Tengah yang menjadi sasaran kegiatan tersebut. Demikian disampaikan Triyanto Triwikromo selaku Pemred Suara Merdeka ketika hadir dalam acara Pembukaan Gerakan Santri Menulis di Ponpes tersebut, Minggu (17/03/2024).
“Memandang pentingnya literasi bagi santri, Gerakan Santri Menulis digagas pada 1994 atau genap ke-30 pada tahun ini. Di tahun 2024 ada 20 pondok pesantren yang tersebar pada kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah yang menjadi pusat kegiatan, salah satunya Ponpes Hidayatus Syubban,” tuturnya.
Bak gayung bersambut, KH. Samhudi selaku Pengasuh Ponpes Hidayatus Syubban pun mengapresiasi Gerakan Santri Menulis. Ia berharap, melalui kegiatan itu, mampu menjadi sarana belajar bagi santri tentang literasi yang baik.
“Kami berharap, dalam Gerakan Santri Menulis, mereka bisa memperluas wawasan tentang teknik menulis yang baik dan benar sesuai kaidah jurnalistik, sehingga memantik minat santri untuk berkarya lewat tulisan,” ungkapnya.
Sementara itu, Tantowi Jauhari selaku Kasi PD. Pontren Kankemenag Kota Semarang yang juga hadir dalam acara tersebut mengimbau, para santri mampu memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana syiar agama.
“Diharapkan santri gemar menulis, tentu tulisan yang mengandung kemanfaatan, tidak menebar kebencian maupun keburukan, sehingga memberikan keberkahan, sekaligus syiar Islam,” imbaunya.
Tantowi pun menyampaikan harapan, kegiatan yang dilaksanakan di bulan Ramadan tersebut mendatangkan kemanfaatan bagi umat.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto.(Tantowi/Nba)