Pada hari Senin – Rabu (06-08/02/2022) peserta didik kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Semarang (Emtessa)sedang melaksanakan Pembelajaran Kontekstual (Contetual Learning) di Jakarta. Objek yang didatangi di antaranya Lubang Buaya, Monas, Gelanggang Samudera Ancol (GSA), dan Dunia Fantasi (Dufan). Sebelum sampai ke Jakarta panitia mengajak peserta didik berziarah di Makam Sepuro Pekalongan, untuk mengenalkan ulama sebagai tokoh agama yang disegani sebagai panutan umat Islam akan ke-alim-an dan akhlakul karimahnya , peserta didik yang berjumlah 337 orang dan didampingi oleh sejumlah guru dan pegawai mengikuti jalannya acara sesuai jadwal yang telah dibuat oleh panitia.
“Contextual Learning ini sudah menjadi program madrasah setiap tahun bagi anak kelas VIII. Selain untuk menyenangkan pesera didik, juga untuk mengenalkan pembelajaran luar kelas yang lebih luas, sehingga mereka dapat mengenal lingkungan pembelajaran yang lebih beraneka ragam,” tutur H. Kasturi, Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Kota Semarang. H. Sofwan, guru Bahasa Arab yang ditunjuk sebagi Ketua Panitia mengungkapkan bahwa “Pelaksanaan Contextual Learning telah disusun jadwal kegiatan peserta didik dan masing-masing anak didampingi oleh wali kelas dan panitia yang lain. Setelah melaksanakan kegiatan, kembali ke madrasah, menyusun lapran.” Laporan kegiatan Contextual Learning dipandu oleh guru Bahasa Indonesia.
Haiko, kelas VIIIA mengekpresikan kebahagiannya saat mengikuti Contextual Learning. Menurutnya kegiatan Contextual Learning sangat menyenangkan. “Saya bersama teman-teman sangat menikmati acara Contextual Learning. Kami mendapatkan pembelajaran secara langsung dapat melihat tempat-tempat bersejarah, aneka macam permainan ikan, dan lain-lain,” celotehnya yang di-iya-kan teman-temannya. Wali kelas yang mendampingi dari Wali Kelas VIIIA sampai dengan Wali Kelas VIIIK. “Demi anak-anak, kami selalu mendampingi mereka terutama pada saat mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Lubang Buaya, yang mengingatkan kita semua bahwa para pahlawan revolusi berjuang mempertahankan Pancasila dan NKRI,” terang Slamet Riyadi, Waka Sarpras dan Guru PPKn, yang turut mendampingi peserta didik dalam acara Contextual Learning. Demikan juga lokasi-lokasi lain yang dikunjungi seperti Monas juga penuh sejarah. Di GSA dan Dufan dapat mendapatkan permaianan hewan seperti ikan-ikan, dan pengenalan teknologi permainan anak-anak.
Peserta didik yang tidak mengikuti Contextual Learning di Jakarta, diberi kesempatan mengikuti Contextual Learning di Semarang yaitu Musium Ronggowarsito, Kota Lama, Mariokoco, dan ziarah makam Habib Hasan Thoha bin Yahya. Diharapkan peserta didik mendapatkan pembelajaran yang adaptif artinya mengenal lingkungan yang lebih luas dengan beraneka macam pengalaman yang didapat, sekaligus mereka merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Semoga bermanfaat. (Humas Emtessa)