Semarang, Kamis (9/3/2023) Hartini selaku Korsatpen Kecamatan Pedurungan memberikan sambutan dalam acara Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Pedurungan yang di selenggarakan di SDN Tlogosari Kulon 01.
Beliau mengucapkan selamat atas diterimanya GPAI yang lolos PPPK dan memberikan motivasi terhadap GPAI yang belum beruntung. “Tidak usah khawatir dan cemas karena masih ada sekolahan yang kosong dan membutuhkan GPAI,” tuturnya.
“Kepada GPAI yang merangkap dan memberikan pembelajaran kepada peserta didik di masa-masa kekosongan GPAInya (SKB) semoga bernilai ibadah,” imbuhnya.
Pesan penting selanjutnya kepada Para GPAI yaitu, menggalakkan infak siswa, pembiasaan pembacaan asmaul husna yang ditambahkan dengan bacaan salawat, serta penyisipan pendidikan etika/budi pekerti sebelum kegiatan KBM.
Pada bagian selanjutnya, Kepala SDN Tlogosari Kulon 01, Siti Khoiriyah, menyambut baik kegiatan KKG PAI ini, dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta rapat. Pada kesempatan itu pula ia menyampaikan permohonan maaf apabila dalam penerimaannya ada hal-hal yang dirasa kurang. Kepala Sekolah yang senang berpantun itu, membuka dan menutup sambutannya dengan sebuah pantun, sehingga mampu meriahkan suasana rapat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Faojin selaku Pengawas PAI setempat, yang menyampaikan Juknis Ujian Praktik PAI Kelas 6. “Juknis ujian praktik PAI bagi siswa kelas 6 sudah pernah saya share di grup, tolong dibuka kembali sebagai pedoman,” tuturnya.
“Materi praktIk wudhu, tayamum, simulasi membersihkan najis, praktIk bacaan doa didalam dan setelah salat tolong dimatangkan, dan dikuasai oleh peserta didik kelas 6, agar pembelajaran praktik baik tersebut bisa menjadi bekal untuk masa depan mereka. Semoga ilmu yang diberikan kepada para siswa menjadi bekal juga untuk guru di kehidupan selanjutnya,” imbuhnya.
Ia pun menyampaikan pesan agar GPAI Kecamatan Pedurungan bisa berinovasi kegiatan-kegiatan dalam bulan Ramadhan. “Terkait kegiatan ramadhan yang rencananya ada Buku Kegiatan Ramadhan (BKR) yang sudah dipesan, kedepan bisa mengadopsi dan mengadaptasi sendiri disesuaikan dengan kondisi di Kecamatan Pedurungan. Seperti kata orang bijak, berfikir 1 menit tetapi kebermanfaatannya bisa berlangsung lama,” ujarnya.
Terobosan atau ide baru juga disampaikan yaitu tentang gerakan Sahur Bersama, dimana sekolah-sekolah negeri belum terdengar ada yang pernah menyelenggarakannya. “Akan menjadi sebuah prestasi yang hebat jika ada yang menyelenggarakannya,” ungkapnya.
“Sehubungan dengan halal bi halal, seiring kemajuan teknologi membuat anak-anak membatasi silaturahim dengan cara melalui HP/WA saja, maka sebagai pendidik setidaknya bisa memberikan arahan agar silaturahim tetap terjaga dimulai dengan mengajarkan peserta didik bersilaturahim ke guru-guru yang dekat dengan domisilinya,” pesannya.