Semarang, Ramadhan tahun ini seakan menjadi obat rindu bagi siswa-siswi madrasah, karena pada Ramadhan kali ini Pemerintah Kota Semarang telah memberikan ijin untuk dilakukannya pembelajaran tatap muka, begitu pula bagi madrasah.
Dengan diperkenankannya hal tersebut, maka pada Ramadhan 1443 H/2022 M, madrasah pun kembali menyemarakkan kegiatan pesantren Ramadhan yang kurang lebih selama 3 tahun telah vakum.
Hal ini dituturkan oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda, yang disampaikannya kepada pewawancara pada Jumat (8/4/2022) di lingkungan madrasahnya.
“Setelah Walikota mengumumkan kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan secara tatap muka 100 %, kami bersama guru segera merencanakan kegiatan Pesantren Ramadhan pada tahun ini,” tuturnya.
“Semua guru dan siswa kami libatkan dalam kegiatan ini, dan Insya Allah kegiatan ini akan kami gelar sampai akhir Ramadhan,” lanjutnya.
“Siswa-siswi terlihat antusias dalam mengikuti semua kegiatan pesantren kali ini, mulai dari shalat dhuha, pembacaan asmaul husna dan mendengarkan tausiyah dari penceramah,” imbuhnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Fatin Khamamah guru MI Nurul Huda. “ Saya bisa merasakan kerinduan anak-anak untuk bisa digelarnya kembali kegiatan-kegiatan seperti ini, yang biasa kami lakukan pada saat sebelum pandemi,” ujar Fatin.
“Hal ini bisa dilihat dari antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan demi kegiatan pesantren Ramadhan kali ini. Saya juga melihat ekspresi kegembiraan dan keceriaan dari anak-anak,” ungkapnya.
Jumat (8/4/2022), Rokhim guru MI Nurul Huda lainnya yang didapuk untuk menyampaikan tausiyah, menyampaikan materi terkait ibadah puasa Ramadhan kepada anak-anak. Materi disampaikan dengan santai, menyenangka dan diselingi lelucon, sehingga menarik perhatian anak-anak dan memudahkan bagi peserta untuk memahami materi yang disampaikan oleh Rokhim.(SAW/NBA)