Semarang – Penyuluh Agama Islam yang bernaung di bawah Kementerian Agama Kota Semarang mengadakan Live In di komunitas Ahmadiyah di desa Manislor – Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat selama tiga hari dari 25 sampai 27 Maret 2022.
“Terpilihnya Manislor ini sebagai alternatif kedua setelah markas Ahmadiyah yang terletak di Parung Bogor yang belum bisa dikunjungi tamu akibat renovasi besar-besaran”, ungkap Syarif selaku penyuluh agama fungsional penggagas kegiatan ini pada Sabtu (26/3).
“Live in ini bertujuan agar temen-temen penyuluh terutama bidang penanggulangan radikalisme dan aliran menyimpang serta bidang kerukunan umat beragama dapat bersikap bijak jika nanti terjadi konflim yang diakibatkan oleh perbedaan paham keagamaan”, imbuh pembina eks napi terorisme ini.
Sikap bijak pertama muncul ketika para penyuluh mau mendengar lebih dahulu informasi dari berbagai pihak secara utuh, sebagai contohnya dalam konteks ini memberi kesempatan kepada Jemaat Ahmadiyah menerangkan ajaran dari sumber aslinya, lanjutnya.
Penyuluh yang juga sebagai sekretaris FKUB ini berharap sikap bijak lainnya yang muncul dari para penyuluh adalah sifat qowiyun amin. yaitu berani keluar dari zona nyaman mendengar, menampung perbedaan dan mampu menjadi problem solving atas segala permasalahan isu keagamaan di masyarakat serta mampu selalu menciptakan trust atau kepercayaan dari berbagai pihak, pungkas Syarif. (sy)