Semarang – Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah membawa transformasi pola hidup yang begitu signifikan. Tak terkecuali di dunia pendidikan dan kepenyuluhan. Lembaga pendidikan dituntut untuk ramah terhadap teknologi, di antaranya adalah para guru.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Mukhlis Abdillah menekankan kepada guru Pendidikan Agama Kristen non ASN dan Penyuluh Agama Kristen non ASN akan pentingnya ketrampilan teknologi.
Hal ini disampaikan Kakankemenag dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Kristen Non ASN dan Penyuluh Agama Kristen Non ASN pada Kamis (28/10) di aula Kankemenag Kota Semarang.
Acara ini dihadiri oleh 65 Guru PAK Non ASN, Penyuluh Agama Kristen Non ASN, Gara Kristen, dan tamu undangan lainnya.
Kakankemenag mengimbau, setiap guru dan penyuluh untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, utamanya di masa pandemi. “Di masa pandemi ini, kita dituntut untuk bisa melakukan inovasi pembelajaran dan pelayanan dengan menggunakan IT,” tutur Mukhlis.
Namun dengan catatan, IT tersebut harus menyuguhkan konten-konten edukatif yang mendidik masyarakat. “IT harus selaras dengan tujuan pendidikan, yaitu menyajikan konten-konten yang edukatif, kaitannya dengan pembelajaran dan kepenyuluhan,” terang Mukhlis.
Mukhlis juga meminta penyuluh dan guru untuk membawa pesan moderasi beragama kepada masyarakat. Pemahaman yang harus disosialisasikan adalah bukan agama yan g dimoderasi, tapi cara menjalankan agama. “Tetapi pemikirannya, tidak radikal dan tidak ekstrim kanan atau kiri,” tandasnya.
Menurut Mukhlis, tugas guru dan penyuluh adalah mendidik manusia untuk saling mengasihi dan menyayangi, jauh dari kata permusuhan. “Indonesia adalah rumah kita, buatlah karya terbaik. Karya kita dicatat dengan tinta emas,” ucap Mukhlis.
Sementara Penyelenggara Kristen Kemenag Kota Semarang, Ribkah Pandiangan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi Guru PAK dan penyuluh PAK.
Ribkah berpesan kepada peserta agar bersyukur untuk tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita. “Kita serahkan hati kepada Tuhan,” ujarnya.
Ribkah meminta peserta untuk memiliki pembekalan Firman Tuhan dan memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Menurutnya, taat kepada Tuhan diukur dari bersandar pada kekuatan Tuhan, bukan kekuatan sendiri. “Kita harus bertumbuh secara rohani dan menjadi berkat bagi anak didik maupun binaan,” ucapnya.
Ribkah mengutip ayat Alkitab dari 1 petrus 5:2, berbunyi: “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.” _karena pengabdian dan keikhlasan akan membawa kebahagiaan.
Tak lupa Ribkah mengigatkan kepada peserta untuk disiplin dan semangat menjalankan tugas. Dan juga memiliki dan mengobarkan semangat Sumpah Pemuda dan cinta NKRI.
Pada acara ini, diadakan penyerahan bantuan paket sembako dari PT. Dami Sariwana, untuk guru PAK Non ASN & Penyuluh Agama Kristen Non ASN , serta tenaga kebersihan . –wahyu/iq