Kota Semarang (Humas) – Pertemuan rutin KKG PAI Kota Semarang perdana digelar di tahun 2025 dengan agenda utama penyusunan administrasi mengajar dan pengukuhan pengurus KKG PAI Kota Semarang periode 2025-2026. Kegiatan berlangsung di SDN Pakintelan 01 Semarang, Rabu (15/1/2025).
Pelantikan dilakukan oleh Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang, dan disaksikan oleh Kasi dan Pengawas PAI, Kepala Sekolah SDN Pakintelan 01, dan seluruh pengurus KKG PAI Kecamatan se-Kota Semarang.
Dalam pembinaannya, Muhtasit menyampaikan, GPAI diusahakan memiliki syahadah mengajar Alquran. “Guru PAI dalam mengajar Alquran diusahakan memiliki syahadah, agar mampu mengajar peserta didik secara tartil. Jika belum punya syahadah, bisa memilih mencari syahadah Qiroati atau Yanbu’a,” tuturnya.
Muhtasit juga mengimbau pembiasaan pembacaan asmaul husna bersama peserta didik di setiap pagi yang dilanjutkan dengan kegiatan tahfidz. “Pembacaan asmaul husna bersama peserta didik yang dilanjutkan dengan tahfidz dari surah An-Nas sampai Ad-Duha setiap pagi mampu meningkatkan hafalan para peserta didik karena sudah terbiasa dibaca setiap hari,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri pembinaannya, Muhtasit berpesan, GPAI lebih fokus menjalankan tugas pokoknya. “Mari Bapak/Ibu Guru PAI melaksanakan tugas pokoknya, tidak mengevaluasi atau mencari kesalahan orang lain,” ujarnya.
Selanjutnya, Sadi selaku Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang berharap, perangkat pembelajaran selalu diperbaharui menyesuaikan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, ia juga berpesan agar GPAI telah membuat perencanaan yang baik guna mengantisipasi libur sekolah selama bulan Ramadan 1446 H.
Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang lainnya, M. Faojin mengimbau, sekolah bisa memfasilitasi asesmen bagi siswa berkebutuhan khusus guna mengetahui treatment apa yang perlu dilakukan oleh GPAI agar tepat dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya, tidak hanya berdasarkan perkiraan atau asumsi belaka.
Ia menambahkan, GPAI bisa memberikan layanan khusus diluar jam sekolah bagi peserta didik yang belum sesuai harapan capaian pembelajarannya.
Pada kesempatan terpisah, Imam Sucahyo selaku Kasi PAI berpesan, GPAI lebih teliti dan berhati-hati dalam menerima informasi yang belum jelas sumbernya. “Informasi GPAI, secara resmi bisa dari Dinas Pendidikan atau Kementerian Agama,” tandasnya.
Imam mengajak GPAI agar bisa mendukung dan mengikuti program Kemenag Kota Semarang diantaranya kegiatan pembinaan pegawai maupun gathering.
Ia juga mengungkapkan, mendukung penuh seluruh kegiatan KKG PAI baik tingkat kota maupun kecamatan.
Selepas pelantikan, Fachrur Mafrudin selaku Ketua KKG PAI Kota Semarang terpilih mengajak jajarannya agar bekerja sebaik mungkin. Ia mengusulkan tiap kecamatan ada tim penyusun soal yang bertugas mengolah soal yang akan digunakan di kecamatannya masing-masing.
Dalam pembahasan penyusunan perangkat pembelajaran, Muh Nursaid menyampaikan ragam administrasi mengajar. “Salah satu cara memiliki administrasinya yaitu dengan ATM, Amati, Tiru, Modifikasi dari perangkat pembelajaran yang sudah ada dan disesuaikan dengan peraturan terbaru dan kondisi sekolah masing-masing.(Rokhimin/Nba)