Kota Semarang (Humas) – Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang didampingi Moch. Fatkhuronji, Kasi Pendidikan Madrasah (Dikmad) menerima silaturahmi dari Pengurus Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang yang dipandegani oleh Aminuddin selaku Ketua, di ruang kerjanya, Selasa (26/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Muhtasit menyampaikan, guru RA memiliki tanggungjawab yang cukup penting dalam pembangunan karakter generasi penerus bangsa. “Siswa RA merupakan anak-anak yang masih masuk dalam gold periode, dimana sangat tepat jika anak-anak ini diperkenalkan sejak dini tentang pendidikan agama dan pembangunan karakter, salah satunya melalui pembiasaan dan keteladanan,” tutur Muhtasit.
“Di usia inilah sangat mudah bagi mereka menangkap apa yang mereka lihat dan dengarkan, sehingga kami berharap, RA menjadi satuan pendidikan yang dipilih oleh wali murid sebagai tempat untuk melahirkan calon generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah,” sambungnya.
Selanjutnya, Muhtasit juga memberikan apresiasi kepada guru-guru RA di Kota Semarang. “Mendidik anak-anak usia dini bukanlah perkara mudah. Membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, serta keikhlasan yang luar biasa, karena kami melihat masih banyak guru-guru RA yang belum mendapatkan kesejahteraan secara layak, bahkan tidak sepadan dengan jerih payahnya. Kami atas nama institusi, mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdiannya dalam turut serta melaksanakan tusi Kementerian Agama di bidang pendidikan,” ujarnya.
Namun demikian, Muhtasit mengatakan, Pemerintah tidak tinggal diam dengan kondisi ini. “Dalam peringatan Hari Guru Nasional, Bapak Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Bapak Wamenag Romo Syafi’i memberikan apresiasi kepada para guru di lingkungan Kementerian Agama, dan menyampaikan bahwa Pemerintah senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para guru, mengingat peran guru sebagai pilar penting dalam pembangunan bangsa. Begitu pun kami, akan melakukan pendekatan kepada Pemerintah Kota Semarang melalui Ibu Walikota,” lanjutnya.
Ia berpesan agar guru RA melandasi kinerja sebagai ibadah. “Semoga semuanya bernilai ibadah dan menjadi amal jariyah,” pungkasnya.(Umi/Nba)