Kompestisi Sains Madrasah (KSM) adalah ajang kompetisi madrasah di bidang sains yang diselenggarakan oleh Kemenag. KSM kali ini di tingkat MTs. Se-Jawa Tengah. Materi kompetisi ditingkat MTs atau SMP meliputi 3 (tiga) mata pelajaran, yaitu IPA Terpadu Terintegrasi, Matematika Terintegrasi , dan IPS Terpadu Terintegrasi. KSM diadakan untuk membangun ghirah kompetisi Sains di madrasah. Maksudnya agar semangat para peserta didik dalam mengobarkan antusias terhadap Sains benar-benar masuk dalam jiwa, dalam arti yang lain kepandaian peseta didik di madrasah tidak kalah (mampu bersaing) dengan kepandaian peserta didik di sekolah dalam bidan Sains.
Pelatihan KSM se-Jawa Tengah Diselenggarkan oleh Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah, berlangsung selama 5 hari (01-05/06/2023), diikuti sebanyak 71 peserta didik dan 63 guru, peserts didik dan guru dari MTs Negeri se-Jawa Tengah. Pelatihan ini memberikan pembimbingan kepada peserta didik terpilih dan wakil dari guru IP, Matematika, dan IPS. MTs Negeri 1 Kota Semarang (Emtessa) dipilih sebagai tempat pelatihan KSM Tahun 2023 karena sangat representatif ditinjau dari segi lokasi yang terletak ditengah-tengah wilayah barat – timur di Jawa Tengah sehingga jamgkauan lokasi lebih mudah, dan sarana-prasana yang mendukung (luas dan lengkap). “Meskipun kami terbiasa menangani acara-acara yang melibatkan orang banyak dan ditempatkan di MTs Negeri 1 Kota Semarang, dan kami juga menyediakan panitia local, namun kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu jika ada hal-hal yang kurang memuaskan baik itu menyangkut fasilitas, akomodasi, atau logistik, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tutur H. Kasturi selaku Kepala madrasah.
Para guru pendamping sekaligus sebagai peserta pelatihan KSM terlihat aman dan nyaman dalam mengikuti acara. “Saya enjoy selama mengikuti pelatihan KSM ini, bersama-sama kita bersenda gurau di sela-sela materi yang kita ikuti. Semoga momen ini menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi saya,” kata Erlina, guru IPS dari MTs Negeri 2 Kota Semarang.
Di ruang terpisah terlihat para peserta didik sangat serius mengikuti pembimbingan. Fasilitator didatangkan di antaranya dari Surabaya dan Yogyakarta. Para fasilitator yang rata-rata masih mudah sangat telaten membimbing anak-anak penuh disiplin. Latihan mengerjakan soa-soal dijabarkan dengan rinci dan detail. Demikian pula strategi-strategi pengerjaan soal juga disuguhkan. Pelatihan KSM diharapkan bagi peserta didik agar dapat mengerjakan soal-soal dengan lebih baik dan bagi guru supaya lebih dapat mendampingi dan membimbing anak-anak dengan lebih baik, profesional, dan lebih kompeten. Sehingga akan memperngaruhi hasil KSM, baik dari segi pendalaman ilmu dan pengermbangannya serta nilai (prestasi) ketika kompetisi (KSM) digelar. Salah seorang fasilitator bernama Liyana Labiba Zulfa yang membimbing mata pelajaran Geografi mengatakan bahwa untuk peserta didik dalam waktu 5 hari ini ada peningkatan pemahaman materi geografi. “Pembimbing perlu melakukan pendekatan personal karena tidak semua anak memberanikan diri untuk mengungkap ketidaktahuannya,” ungkap fasilitator dari IRIT (Indonesia Rajin Indonesia Tangguh) Surabaya ini. Semoga pelatihan KSM membawa pencerahan dan lebih memantapkan langkah dalam menghadapi KSM yang akan tiba pada waktunya. (Humas Emtessa)