Semarang, “Dunia Lembaga Pendidikan Quran (LPQ) bukanlah hal baru bagi Ustadz Agus Haryadi. Kurang lebih selama 30 tahun Beliau berkecimpung di dunia LPQ, yang biasa disebut Taman Pendidikan Quran (TPQ) atau Taman Pendidikan Alquran (TPA),” tutur Ahmad Ruhaeni sekretaris Badan Koordinasi (Badko) LPQ Kecamatan Gajahmungkur kepada penulis, Sabtu (13/8/2022), pada kegiatan serah terima jabatan Ketua LPQ Gajahmungkur periode 2022-2027, yang digelar di markas setempat.
“Beliau mulai berkarir tahun 1991 saat masih duduk di bangku MTs. Sejak awal masuk MTS Muhammadiyah 1 Baturetno, Beliau membantu Kyai Hadi Suramto mengajari anak-anak membaca Iqro’ di Masjid Agung Al Muayat Desa Glesungrejo Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Pada tahun 1992, Ustadz Agus diminta membantu H. Salim guru agama Islam di beberapa SDN, oleh karenanya guna bisa membantu keduanya, Beliau pun bersepeda untuk ikut mengajar Iqro’ di SD Jambangan, dan SDN Beling (Gambiranom). Pada tahun yang sama, bersama remaja masjid, Beliau mengikuti taklim binaan H. Affandi HS. Selain itu, Beliau juga memberikan binaan pengajian kepada anak-anak di Masjid Padhangan, Masjid Siraman kulon dan Masjid Siraman Etan, sehingga waktu sepulang sekolah setelah mencari rumput dan menggembala kambing, selepas shalat ashar, digunakannya untuk mengajar ngaji anak-anak tersebut. Begitu yang pernah dituturkan Usdtadz Agus kepada saya,” terang Ahmad Ruhaeni.
Lebih lanjut ia menerangkan, aktivitas mengajar ngaji di masjid dan TPA tidak hanya berlanjut hingga Agus Haryadi remaja. Bahkan saat malam hari, Agus Haryadi juga membantu mengajar pengajian binaan Tsabit Banani di Masjid Dukuh Jendhi Etan Desa Gambiranom. “Kegiatan tersebut dilakukan sampai menyelesaikan sekolah di jenjang Madrasah Aliyah. Bahkan kegiatan dan jiwa mengajar ngaji ini senantiasa bergelora, karena saat di MA Muhammadiyah Baturetno, setiap Sabtu sore hingga Ahad, Beliau membaktikan diri di salah satu masjid yang ada di Dukuh Pangkalan Dringo Kecamatan Giriwoyo. Padahal menurut keterangan Beliau, jarak masjid tidak dekat dengan TPQ. Ini dijalankannya sampai tamat MA,” ujarnya.
“Sejak tahun 1996, selama 4 tahun menempuh pendidikan di IAIN Walisongo semarang, Ustadz Agus Haryadi mengajar TPA di RT.07 RW.02 Purwoyoso (Bang Nonot) Ngaliyan, TPQ Perwanida Karangayu Semarang, dan TPQ Al Mubarok Barusari I Semarang Selatan. Semua dilakukannya dengan penuh keikhlasan, padahal pada saat itu Beliau belum mengenal badan pengayomnya, atau organisasi yang menaunginya,” sambungnya.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2021 Beliau mendirikan Lembaga TPQ At Taubah bersama bidang Pendidikan Bapak Waimin dan Ketua Takmir Masjid Bapak H. Nuh Hidayat di wilayah RT.04 RW.04 Kelurahan Petompon Kecamatn Gajahmungkur. Pada Kesempatan yang sama, bersama beberapa Ketua TPQ di wilayah Kecamatan Gajahmungkur, juga membuat Forum Komunikasi Pembina dan Pengajar Anak-Anak (FKPPA) yang di dibersami oleh H. Mursid dan Zubaidi sebagai wakil ketua, yang pada akhirnya bermetamorfosa menjadi Badko TPQ Gajahmungkur. Tahun 2020 berubah lagi menjadi Badko LPQ Kecamatan Gajahmungkur,” imbuhnya.
“Sehingga kalau dihitung dari awal pendirian Badko LPQ Kecamatan Gajahmungkur yaitu tahun 2001 hingga sekarang, kurang lebih sudah 22 tahun Ustadz Agus Haryadi mengabdikan diri. Maka tidak berlebihan kalau saya sebut Beliau yang saat ini menjabat Wakil Ketua Badko LPQ Kota Semarang sebagai Bapak Badko LPQ Gajahmungkur,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Haryadi menyerahkan jabatan kepada Ketua LPQ Kecamatan Gajahmungkur periode 2022-2027, Aan Khumaidi.(AH/NBA)