Semarang, Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-61 tahun 2022, MI Futuhiyyah Palebon mengadakan kegiatan Renungan Ulang Janji.
Selama kurang lebih selama 2,5 jam, kegiatan Renungan Ulang Janji dilaksanakan di madrasah setempat, Sabtu (13/8/2022).
Renungan Ulang Janji diikuti oleh siswa kelas 3, 4, 5 dan 6. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Kepala MI Futuhiyyah Palebon beserta jajaran guru.
Dalam Renungan Ulang Janji, peserta mendapatkan pesan moral dari majelis guru, yaitu Maghfiroh, Dewi Istiqomah dan Nur Hidayah.
Dalam pembinaannya, Maghfiroh menyampaikan pesan kepada peserta renungan agar berbakti kepada orang tua. “Perjuangan orang tua terhadap anak itu luar biasa, dari mulai seorang ibu mengandung kita, melahirkan, kedua orang tua merawat kita dengan penuh kasih sayang. Mereka berjuang agar kita menjadi anak-anak yang terpenuhi kebutuhannya baik lahir maupun batin. Orang tua kita melakukannya dengan ikhlas tanpa berharap balasan dari anak-anaknya. Untuk itu, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan doakan mereka selalu. Sebagaimana pun kita berusaha membalas jasanya, hal itu tak akan pernah sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan mereka,” tuturnya.
Menambahkan apa yang disampaikan Maghfiroh, Dewi Istiqomah menuturkan pentingnya siswa menghormati dan menghargai guru. “Jika di sekolah, orang tua kita adalah Bapak/Ibu guru. Mereka mendidik anak-anak dengan tulus ikhlas, agar siswa-siswinya menjadi anak-anak yang cerdas dan sukses dikemudian hari. Tidak ada seorang guru pun yang mendoakan jelek kepada peserta didiknya. Bapak/Ibu guru begitu telatenn dan sabar mengajarkan anak-anak untuk memahami mata pelajaran dengan baik, tidak hanya itu, mereka juga mendidik kita menjadi anak-anak yang mandiri, dan berakhlak mulia. Guru akan bangga manakala peserta didiknya sukses, meskipun mereka tak beroleh apapun. Melihat siswanya sukses, guru akan merasa sangat bahagia,” ujarnya.
“Mulai dari sekarang, ayo kita bersikap baik kepada orang tua dan Bapk/Ibu guru, karena kita bisa seperti ini adalah tak luput dari doa dan kerja keras serta perjuangan mereka,” imbaunya.
Berbeda dengan Maghfiroh dan Dewi, Nur Hidayah pada kesempatan ini berusaha membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air peserta Renungan Ulang Janji. “Sebelum merdeka, kakek-nenek kita, rakyat Indonesia sangatlah menderita. Mereka disuruh bercocok tanam, tetapi hasilnya yang menikmati para penjajah. Mereka dipaksa kerja membangun jalan, jembatan, menambang, dan pekerjaan-pekerjaan kasar lainnya tanpa diberi upah, jika tidak mau maka mereka akan disiksa. Mereka tidak ingin anak cucu mereka mengalami hal senasib dengannya, makanya mereka berjuang mempertaruhkan jiwa dan raga guna merebut kemerdekaan. Mereka merelakan hartanya bahkan nyawanya sampai titik darah penghabisan, terangnya.
“Maka ayo di saat Indonesia telah merdeka, kita isi kemerdekaan ini dengan belajar yang rajin agar kalian menjadi anak-anak yang hebat, yang mampu memimpin negara ini, Indonesia menjadi negara yang tidak kalah dibandingkan negara lain, sehingga negara kita tidak lagi dijajah oleh negara lain, baik itu secara ekonomi, peradaban, maupun bentuk penjajahan lainnya,” sambungnya.
“Jadinah generasi yang hebat, sehingga menjadikan negara Indonesia negara yang mampu mandiri, tidak bergantung oleh bangsa lainnya,” imbuhnya.
“Dan yang tak kalah penting, untuk mempertahankan kemerdekaan, tentu diperlukan persatuan, kerukunan dan keharmonisan. Anak-anak jangan sampai terpengaruh oleh fahanm-faham yang radikal atau ekstrim, Indonesia itu memang terdiri dari banyak suku bangsa dan agama, jadi kita haruis bisa saling menghormati dan menghargai. Jika kita saling membenci dengan saudara kita sendiri, maka negara kita akan mudah dijajah oleh negara lain,” pungkasnya.
Setelah penyampaian renungan, kegiatan dilanjutkan dengan pengucapan ulang janji Pramuka dengan mengucapkan Tri Satya yang dipandu Slamet Agus Wahid selaku Kamabigus MI Futuhiyyah Palebon.
Sementara itu Ahmad Kholid Marzuqi selaku Pembina Pramuka di MI tersebut mengungkapkan rasa harunya, dan berharap siswa-siswi MI Futuhiyyah Palebon menjadi generasi penerus bangsa yang sukses dan membanggakan bagi keluarga, bangsa dan negara. “Semoga anak-anak menjadi putra-putri sholih sholihah, yang kelak menjadi pemimpin di masa depan yang membanggakan,” harapnya.
Kegiatan Renungan Ulang Janji, ditutup dengan doa yang dipimpin olehsalah satu guru MI Futuhiyyah Palebon, Chotib. (SAW/NBA)