
Kota Semarang (Humas) – Rapat Anggota Tahunan (RAT) wajib dilaksanakan secar rutin setiap tahun sebagai ajang penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja pengurus dan pengawas Koperasi kepada anggotanya.
Kamis (15/5/2025), KPRI Tulus Karya sukses menggelar RAT Tutup Buku Tahun 2024 di Merapi Ballroom Hotel Grasia. Kegiatan ini dihadiri oleh 316 anggota dari 370 anggota aktif, atau tingkat kehadiran kurang lebih 85,40% yang berarti telah memenuhi quorum.
Dalam RAT tersebut, Samsuddin ditunjuk oleh anggota sebagai Ketua Sidang. Sidang Pleno I mengesahkan tata tertib sidang. Sidang Pleno II membahas tentang laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dilanjutkan dengan pandangan umum dan pengesahan laporan dimaksud. Sidang Pleno III penetapan rencana kerja dan rencana anggaran belanja anggaran pendapatan dan belanja tahun 2025, dan Sidang Pleno IV pembahasan perubahan AD/ART.
Disepakati dalam sidang, adanya perubahan besaran iuran sukarela, penurunan besaran jasa pinjaman, perubahan struktur kepengurusan Koperasi, dan beberapa hal lainnya.
Pada RAT tersebut juga dilakukan reorganisasi KPRI Tulus Karya periode 2025-2027. Kepada pengurus terpilih, Dony Aldise Harahap selaku penasihat KPRI Tulus Karya mengimbau agar mereka melaksanakan tugas secara profesional dan penuh semangat. “Saya tunggu gebrakan pengurus yang baru, apa yang akan dilakukan untuk Koperasi Tulus Karya agar lebih mensejahterakan anggotanya,” tuturnya.
Selain itu, kepada anggota Koperasi, Dony berpesan agar tidak hanya menuntun kenaikan SHU dan hak-hak lainnya, tetapi juga meningkatkan peran sertanya, keaktifannya sebagai anggota Koperasi. “Jangan hanya menuntuk hak, tapi tolong imbangi juga dengan kewajiban seperti, berbelanja di Koperasi. Kantor sudah berupaya membuat Koperasi lebih ramai. Kegiatan rapat di satker sudah kami sarankan untuk menggunakan snack yang bisa dipesan melalui Koperasi, mulai yang awalnya menggunakan mika yang ditempel sticker logo Koperasi, sekarang sudah dibuat dus sablon. Alhamdulillah sudah mulai berkembang,” ujarnya.
“Pengadaan ATK, jika memang sekiranya bisa dipenuhi lewat Koperasi, mengapa harus lewat penyedia lain? Kalu ingin Koperasi kita menjadi besar, ya utamanya kita sendiri yang ikut membesarkannya,” pungkasnya.(Nana/Umi/Nba)