Semarang – Kehidupan yang damai dan harmonis menjadi impian setiap individu di masyarakat. Dalam menciptakan kehidupan ini, diperlukan peran media dalam menciptakan isu-isu yang positif, yang mendukung keharmonisan dan memeprkuat kesatuan bangsa.
Untuk itulah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Pembinaan Manajemen Konflik dan Jurnalisme Damai pada Senin (15/11/2021) di Hotel Grasia Semarang.
Hadir dalam acara ini, Kabag TU Kemenag Jateng, Fajar Adhy Nugroho dan Kasubag Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Jateng, Nur Kholis. Bertindak sebagai narasumber yaitu Kepala Biro SINDOnews Jateng Khusnul Huda, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng KH Taslim Syahlan dan Kepala Kesbangpol Jateng Haerudin, serta Agen Muda Binda Jateng, Syaifuddin.
Huda memaparkan, jurnalis memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian. Karena itu, diperlukan sikap kehati-hatian dan memperhatikan kode etik dalam bertugas. Tujuannya, agar berita yang disajikan tidak sekadar bombastis dan membuat polemik di masyarakat.
Haerudin mengatakan, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan teratur sebagaimana di atur dalam UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemda.
Menanggapi hal ini, Dintha Muhammad Kurnia selaku tim pengendali KUB dari Kemenag Kota Semarang yang menjadi peserta kegiatan ini, siap untuk menciptakan kerukunan umat beragama di Kota Semarang dan menerapkan jurnalisme yang damai.
“Media mempunyai peran penting dalam menciptakan kehidupan yang harmonis. Setiap berita yang dipublikasikan harus mampu mendorong persatuan bangsa yang penuh keberagaman. Apalagi di Kota Semarang, kota besar yang masyarakatnya sangat majemuk,” ujar Dintha.
Selain Dintha, enam penyuluh Agama Kemenag Kota Semarang juga hadir dalam acara ini. Yaitu Nanik Zulfa (Islam), Varida Indah Rahmawati (Islam), Sriwahyuningsih (Kristen), Djoni (Katholik), Yogo Anggoro (Hindu), Sri Kuntini (Budha), dan Andi Gunawan (Konghucu).
Turut hadir dalam acara ini Penyelenggara Katholik Kemenag Kota Semarang, Ignatius Wawan Indaryanto yang didapuk memimpin berdoa bersama untuk agama Katholik. Sementara Andi Gunawan diminta memimpin doa bersama untuk agama Konghucu. – dintha/iq