Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka menyiapkan mutu lulusan sekolah dan madrasah sesuai tuntutan abad 21, PP PERGUNU bekerja sama dengan MGMP PAI SMA Prov. Jateng dan Pokjawas mengadakan Webinar Nasional dengan topik “Strategi Deep Learning dalam Pembelajaran PAI Abad 21 pada jenjang SMA/SMK/MA dan SMP/MTs”, Sabtu (22/2/2025).
Webinar yang diikuti oleh GPAI, Pengawas PAI dan madrasah, Kepala Sekolah/Madrasah, dan guru madrasah se-Jateng itu dipandu oleh Beta Nur Bety Tsany, Guru MAN 1 Kota Semarang sebagai MC dan Harsono, Ketua MGMP PAI SMK Prov. Jateng sebagai moderator.
Kegiatan diawali dengan memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Yalal Wathon dan Mars Pergunu, dilanjutkan pembacaan doa dan tahlil yang dipimpin oleh Ahmad Taufik, Ketua MGMP PAI SMA Prov.Jateng.
Sekretaris Umum PP. Pergunu, Aris Adi Leksono dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada narasumber dan peserta webinar yang telah dengan penuh antusias mengikuti kegiatan.
Ia menandaskan, guru memiliki peran penting dalam mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah. “Dalam hal Deep Learning, kita harus memperhatikan sebuah metode, karena metode itu lebih penting daripada materi, namun seorang guru lebih penting lagi daripada sebuah metode pembelajaran itu sendiri. Tapi dari kesemuanya itu tetaplah ruhul mudarris atu ruh seorang guru yang lebih sempurna. Semoga dengan ruhul mudarris bisa membawa siswa-siswa yang berakhlakul karimah, berkarakter baik dan mampu merespon teknologi, bisa memberikan manfaat dan kiprah di masyarakat nantinya,” terangnya.
Dalam webinar nasional ini, hadir Dir. PAI Ditjen Pendis Kemenah RI, M. Munir sebagai keynote speaker yang membuat acara ini semakin istimewa. “Saya mengapresiasi Pergunu karena uptodate dengan berita-berita terkini, konsep pendidikan yang luar biasa, ayo terus dikembangkan, paling tidak Pergunu menjadi komponen terpenting untuk menggerakkan pendidikan,” paparnya.
Hal senada juga diungkpakan M. Munir terkait peran guru. “Dan beberapa hal yang ingin saya sampaikan adalah metodologi atau pendekatan itu sangat penting, tapi terkadang kita salah dalam menerapkannya. Sehebat apa pun guru, kalau pendekatannya tidak tepat atau salah, maka yang terjadi adalah kegagalan dalam penyampaian kita untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan adanya kebijakan baru tentunya ada dinamika yang baru juga. Deep Learning sebetulnya tidak asing lagi bagi kita, kalau kita mendalami Alquran, kita diajarkan untuk berpikir secara mendalam seperti kita diperintah memikirkan alam semesta ini,” urainya.
“Pergunu saya beri kesempatan untuk menciptakan metodologi baru dan bisa di publish untuk bisa digunakan bersama terkait deep learning yang sudah di canangkan Kemendikdas dan terintegrasi dengan Kurikulum Cinta, sehingga Pergunu bisa mewarnai secara nasional bukan internal saja,” sambungnya.
Webinar ini menghadirkan 3 narasumber unruk memberikan pendalaman materi. Pertama, Mustahdi, Penulis Buku PAI Kemendikbud, Kemenag RI dan Pengembang Kurikulum PAI Kemenag RI, serta merupakan trainer nasional yang juga berfokus dalam pembahasan pemahaman Hakikat Deep Learning, Memahami Srategi Penerapan Deep Learning dan Praktik Penerapan Deep Learning.
Narsumber kedua, Inung Siti Nurhidayati yang mengupas tentang Deep Learning dalam Pembelajaran. ”Deep learning adalah subbidang dari kecerdasan buatan (AI) yang meniru cara kerja otak manusia untuk memproses informasi. Deep learning dalam konteks teknologi dengan menggunakan jaringan saraf tiruan (ANN), deep learning memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan membuat prediksi,” jelasnya.
Peranan Deep Learning dalam Pendidikan, Prospek dan Perkembangan Deep Learning dalam Pembelajaran di Masa Depan, Kerangka Kerja, Prinsip Pembelajaran, Penerapan Deep Learning pada Pendidikan Karakter dan 8 Dimensi Profil Lulusan juga menjadi bahasan penting dari narasumber kedua ini.
Dan paparan ketiga disampaikan oleh H. Mohamad Faojin, Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang yang berfokus bagaimana Mendisain Pembelajaran yang menyeimbangkan tuntutan abad 21 dengan Multiple Laerning Strategic. “Dimana dalam mendisain pembelajaran abad 21 strategi-strateginya yaitu memusatkan pembelajaran pada kompetensi global yang mencakup karakter, kolaborasi, kreativitas, komunikasi, berpikir kritis, dan kewirausahaan,” terangnya.
“Strategi selanjutnya yaitu Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL), Penggunaan Teknologi secara Bijaksana, Pemberdayaan Guru dan Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan belajar yang Inklusif dan berpusat pada siswa serta membangun hubungan dan keterlibatan komunitas,” imbuhnya.
Menurutnya, rencana tindak lanjut mendisain pembelajaran di sekolah dan madrasah yaitu perlunya menentukan TIM, memetakan CP, Rumusan Tujuan Pembelajaran dan ATP, menyiapkan sumber media dan bahan pembelajaran, menentukan langkah-langkah pembelajaran dengan berbagai strategi, merumuskan asesmen dan karya pembelajaran, melakukan refleksi, berbagi praktik baik, semiloka pembelajaran di sekolah dan madrasah, serta mendokumenkan dalam bentuk karya buku/makalah/publish di medsos.(Faojin/Nba)