Semarang – Hakikat anak usia dini adalah sebagai individu yang unik, memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial-emosional, kretivitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai yahapan yang sedang dilalui oleh anak.
Pernyataan itu disampaikan psikolog buah hati, Pungki Nahyu Widyawati, saat menjadi narasumber pada Penguatan Guru RA Holistik Integratif yang digelar Direktorat GTK Madrasah di Hotel Artotel Bianti Yogyakarta selama tiga hari, tanggal 14 s.d 16 September.
Pungki Nahyu Widyawati membawakan materi berjudul, Peran Guru dalam Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Narasumber lainnya, Siti Latifah (Pengembangan bahan ajar etika dan karakter dalam membentuk guru RA yang holistik); Epah Maspupah (Pendidikan holisyik integratif upaya penanaman toleransi dalam keagamaan terhadap siswa RA), dan Anggin Nuzula Rahma dari Kementerian PPPA.
Menurut Pungki, Peran guru dalam psikologi perkembangan anak usia dini adalah membuat konsep yang tepat, strategi yang tepat, memberikan bimbingan, memberikan fasilitas dan mendorong motivasi belajar, dan suasana belajar yang kondusif.
“Guru Raudhatil Athfal perlu menyusun strategi yang tepat dalam merancang pembelajaran anak udia dini yang dapat memotivasi belajar dan dalam suasana yang menyenangkan,” papar Pungki.
Kegiatan yang diikuti guru RA, kepala RA, dan pengawas perwakilan dari sembilan (9) provinsi ini dibuka Direktur GTK Madrasah pada Ditjen Pendis Kemenag RI, Muhammad Zain. Turut sebagai pemateri, Irhas Sobirin (Kasubdit Bina GTK RA), Ainur Rofiq (Kasubdit Bina GTK MI dan MTs).
Kegiatan penguatan Guru RA Holistik Integratif berlangsung sangat menarik. Pengawas Kemenag Kota Semarang, Amhal Kaefahmi mengatakan, materi yang diusung para narasumber sangat bermanfaat untuk tambahan bekal pengawas saat melaksanakan tugas kepengawasan. Kegiatan ditutup Kasubdit Bina GTK MI dan MTs, Ainur Rafiq.(Amhal Kaefahmi)