Kota Semarang (Humas) – SMKN 10 menjadi tujuan monitoring Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang, Kamis (01/02/2024). Kedatangannya pun disambut hangat oleh Beny Legowo selaku Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mohamad Faojin selaku Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang, memberikan masukan terkait proses KBM yang harus dilakukan oleh GPAI guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 10. “Guru harus pro aktif dan kreatif dalam mengembangkan kurikulum yang saat ini digunakan di SMKN 10,” pesannya, sembari memberikan beberapa contoh kegiatan yang dapat diterapkan sesuai dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Beny menjelaskan kepada Faojin, dalam materi Pernikahan dalam Islam, ia bekerjasama dengan guru mapel lainnya dan mengemasnya dalam model pembelajaran sosiodrama. “Materi Pernikahan dalam Islam kami berikan kepada peserta didik dengan model pembelajaran sosiodrama. Kami berkolaborasi dengan guru bahasa jawa yang melatih pranotocoro, guru PKN yang menyampaikan tentang kearifan lokal, guru seni budaya yang membimbing dalam dekorasi pernikahan, guru kewirausahaan yang membimbing siswa dalam penyediaan snack dan catering pernikahan, serta guru sejarah yang memberikan pemahaman tentang adat dan budaya prosesi pernikahan berdasarkan adat Jawa,” terangnya.
Penjelasan ini pun mendapatkan apresiasi dari Faojin. Ia berharap, metode serupa dilakukan pada materi-materi lainnya, karena lebih menarik bagi siswa, sehingga memudahkan bagi siswa dalam memahami materi yang disampaikan. “Jika metodenya apik, siswa tertarik, harapannya tujuan akhir dari pembelajaran bisa tercapai dengan baik, karena setiap siswa pasti menginginkan KBM yang menyenangkan,” ujarnya.
Ia juga menitipkan pesan, dalam menyampaikan materi pembelajaran, GPAI diimbau untuk memanfaatkan teknologi informasi yang merupakan hal sedang digandrungi pelajar masa kini.(Benylegowo/Nba)