Semarang-Rapat koordinasi di ruang kurikulum lantai 2 MAN 2 Kota Semarang berkaitan dengan akan di bukanya pintu darurat di utara samping kantin madrasah yang di hadiri ketua RT 03/02, Ketua RW.02 dan tokoh masyarakat sekitar Bangetayu kulon Genuk Kota Semarang berjalan dengan lancar dan membuahkan kesepakatan di perbolehkannya dibuka pintu darurat sesuai dengan Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang persyaratan kemudahan bangunan gedung ada suatu keharusan bahwa sebuah bangunan harus memiliki pintu darurat yang berfungsi untuk akses evakuasi yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor : 26/PRT/M/2008 yang menjelaskan bahwa pintu darurat harus didesain mampu berayun dari posisi manapun hingga mencapai posisi terbuka (1/3/2023)
Wakil kepala madrasah bidang hubungan masyarakat Ahmad Riyatno menjelaskan “ Tahun 2023 MAN 2 Kota Semarang mendapatkan bantuan pembangunan sarana prasana pendidikan RKB dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan pembangunan akan di mulai bulan April, maka pihak madrasah mensosialisasikan kepada warga sekitar dengan baliho yang sudah di pasang di jalan utama, juga mengundang ketua RT 03, RW 02 dan tokoh masyarakat ke madrasah untuk koordinasi agar komunikasi dua arah kaitannya dengan pembangunan terjalin dengan baik” Pihak madrasah juga di undang di pertemuan warga sebaliknya warga dan tokoh masyarakat juga kita undang di madrasah agar informasi seimbang. Salah satu tokoh masyarakat H. Masrikan mengapresiasi dan memberikan restu, persetujuan di bukanya pintu darurat agar tidak terjadi macet ketika pembangunan sudah di mulai, imbuh Ahmad
H. Sukat Abdul Muiz selaku wakil kepala bidang sarana, prasarana bergerak cepat dengan membuat pintu darurat, pagar serta perbaikan jalan dan saluran air di area pintu darurat yang akan di buka minggu awal awal bulan Maret
Kepala MAN 2 Kota Semarang H. Junaedi mengapresiasi tokoh dan masyarakat sekitar madrasah dengan di perbolehkannya pintu darurat yang tertuang dalam sebuah surat yang di tandatangani kedua belah pihak, semoga dengan pintu darurat yang di buka nanti keselamatan siswa guru, pegawai menjadi terjaga dan aman (Ahmad Riyatno-bd)