Kota Semarang (Humas) – Selasa (22/10/2024), Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang memimpin lansung rapat koordinasi yang digelar di ruang kerjanya.
Rakor ini diikuti oleh Plt. Kasubbag TU, Kasi, dan Gara di lingkungan Kankemenag Kota Semarang.
Dalam Rakor perdana bersama jajarannya di satker barunya ini, Muhtasit mengimbau kerjasama dari seluruh satker. “Saestu, nyuwun bantuan kerjasama, support data dari seluruh Kasi dan Penyelenggara, serta stakeholder eksternal dan internal,” tuturnya.
Data dimaksud seperti, updating data guru PNS, nonPNS, PPPK, baik yang sudah sertifikasi maupun belum, begitu pula dengan data GPAI, serta GPA Islam, Kristen, Katolik, yang belum mengikuti PPG. “BAZNAS pusat, pemerintah daerah memiliki program pemberian bantuan bagi guru yang belum mengikuti PPG. Oleh karena itu, data yang kuat by name, by address, by tugas sangat diperlukan, supaya pada saat kita mengajukan bantuan baik ke BAZNAS, Pemkot, maupun lembaga lainnya, bisa menyajikan data yang akurat,” ujarnya.
Selain itu, Muhtasit juga meminta kepastian nominal Jaspro penghulu yang terhutang.
Terkait layanan haji, ia meminta informasi jumlah calhaj Kota Semarang tahun 2025, karena berkaitan dengan kebutuhan tempat bimbingan manasik haji.
Selanjutnya, kepastian data ustadz/ustadzah baik pada TPQ, Madin, maupun Pesantren selaku penerima insentif dari Kanwil Kemenag Prov. Jateng, juga dimintanya. Bahkan, Tahsit mengimbau agar Seksi PD. Pontren melakukan inovasi guna mewujudkan kemandirian pesantren. “Agrobisnis pesantren belum tersentuh. Harapannya, ada 1 atau 2 pesantren di Kota Semarang yang memiliki lahan cukup luas, untuk digarap secara serius dalam mewujudkan kemandirian pesantren. Nanti kita ajukan untuk memperoleh bantuam bibit tanaman dari provinsi, sedangkan untuk perawatannya bisa ditopang dari UPZ,” ungkapnya.
Selain updating data, ia mengatakan, pentingnya kenyamanan tempat kerja guna mendukung pelaksanaan tusi. “Termasuk dalam tempat kerja, meskipun kondisinya demikian adanya, tetap dijaga kebersihan dan kerapiannya,” pesannya.
Tahsit juga menandaskan pentingnya manajemen jobdes dalam pelaksanaan tusi pada masing-masing satker. “Distribusikan pekerjaan sampai habis secara merata, sehingga tidak ada pekerjaan yang didominasi oleh seorang ASN. Dan diiringi dengan controlling atau pengecekan per item,” imbaunya.
Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi akan efektivitas kinerja ASN Kemenag Kota Semarang.
Di akhir Rakor, Tahsit mengusulkan adanya sharing session pada masing-masing Satker bersama dengan Perencana, untuk membahas program kerja tahun 2025, dengan tujuan peningkatan, efekfuvitas dan efisensi anggaran.(Nba)