Kota Semarang (Humas) – Kamis (10/10/2024), Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Gayamsari mengadakan pertemuan rutin bulanan di SDN Sawah Besar 02.
Kegiatan ini dihadiri Pengawas dan seluruh guru PAI dan Budi Pekerti SD negeri dan swasta di wilayah Kec. Gayamsari.
Acara pertemuan dibuka dengan pembacaan surat Al-Alaq yang dilantunkan oleh salah satu siswa SDN Sawah Besar 02 dengan harapan memberikan keberkahan atas kegiatan yang dilakukan hari itu.
Ketua KKG Kec. Gayamsari, Abdullah Riyadi, dalam sambutannya menyampaikan beberapa agenda pertemuan tersebut. “Gayamsari akan mengirimkan 2 peserta sebagai perwakilan Kota Semarang dalam Lomba MAPSI Tingkat Jateng pada cabang lomba Khot Putri, Praktik Wudhu dan Salat Putra,” ujarnya.
“Cabang Khot Putri akan diwakili siswa dari SD Siwalan, sedangkan Praktik Wudhu dan Salat akan diwakili siswa sari SDN kaligawe
2,” imbuhnya.
Ia menerangkan, lomba MAPSI Tingkat Jateng akan dilaksanakan di Kab. Kudus, 8-10 November 2024. “Mari kita dampingi anak-anak dalam berlatih mempersiapkan diri pasa lomba MAPSI Tk. Prov. Jateng, agar bisa menghasilkan prestasi yang gemilang.
Hal lain yang menjadi bahasan dalam pertemuan KKG kali ini adalah pelepasan GPAI yang akan/telah memasuki masa purna tugas. “Bapak Wahyudi dan Bapak Slamet Hartanto telah memasuki masa pensiun. Sebagai bentuk penghormatan kepada para senior, perpisahan akan dilaksanakan pada 15-16 November,” terang Abdullah.
Pada bagian lain, H.M. Faojin selaku Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang mengimbau, Kec. Gayamsari mengikuti lomba MTQ tingkat kecamatan. “MTQ merupakan sarana syiar Islam. Mari kita okut ramaikan,” ajaknya.
Selain itu, H.M..Faojin berpesan, guna menghindari terpaparnya siswa dalam pergaulan yang tidak baik seperti kriminalitas yang sedang marak terjadi di Kota Semarang, GPAI diimbau memberikan pemahaman yang benar tentang akhlak yang baik dan memberikan tugas kepada peserta didik, sehingga mereka sibuk dengan tugas sekolah dan tidak ada waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. “Gengster atau kreak-kreak itu muncul karena anak muda yang sedang mencari kesibukan, akan tetapi tidak ada pengarahan yang baik dari siapapun,” ujarnya.
H.M. Faojin juga mengimbau, GPAI turut mengontrol aktivitas ibadah siswa di rumah. “Selayaknya GPAI ikut mengontrol salatnya, ngajinya, atau ibadah-ibadah siswa lainnya saat mereka di rumah, ” pesannya.
Diakhir pembinaannya, H.M. Faojin menerangkan, PPG PAI tahun 2024 sedikit berbeda dengan tahun lalu.
Pertemuan KKG PAI ditutup dengan membaca doa penutup majlis, seraya berharap kegiatan tersebut bernilai ibadah.(Noname/Nba)