Kota Semarang (Humas) – Lokakarya Imsakiyah Ramadhan 1445 H/2024 M digelar di UIN Walisongo Semarang, Kamis (29/02/2024).
Kegiatan yang berlangsung pagi hingga siang hari tersebut turut dihadiri oleh Zainal Fatah selaku Kabid Urais Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Ismail Khudlori selaku Analis Kebijakan pada Seksi Kemasjidan, Hisab Rukyat, dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Sumari selaku Kasi Bimas Islam dan Samsuddin selaku jabatan pelaksana bidang kemasjidan Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Semarang, serta tamu undangan lainnya seperti, KH. Hambali selaku tokoh agama, Prof. H. Ahmad Izzudin dan Ahmad Syifiul Anam selaku akademisi dari UIN Walisongo.
Agenda lokakarya, membahas tentang beberapa persiapan menjelang penentuan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M serta kalibrasi alat penunjuk waktu di masjid dan musala yang ada di Kota Semarang.
“Ketika jadwal imsakiyah sudah menjadi acuan untuk melaksanakan waktu salat, akan tetapi penunjuk waktu yang ada di masjid/musala belum disesuaikan dengan waktu standar nasional yang dikeluarkan oleh BMKG, hal ini berpotensi akan menyesatkan jemaah,” tutur Izzudin.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat khusunya takmir masjid/musala, untuk melakukan kalibrasi alat penunjuk waktu yang terdapat di masjid/musalanya masing-masing.
KH. Hambali menambahkan, dalam menentukan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M, umat Islam diimbau menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah. “Berdasarkan hitungan perputaran bulan, sebenarnya sudah bisa diketahui kapan tamu yang sangat mulia yaitu bulan Ramadhan akan datang, walau demikian kita harus tetap menunggu hasil keputusan sidang isbat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI pada Ahad legi, 10 Maret 2024 M, setelah salat maghrib,” imbaunya.
Ia pun mengutip surah An Nisa ayat 59, tentang perintah mematuhi Allah, Rasul, dan Ulil Amri.
Di tempat yang berbeda, Sumari berharap, tidak ada perbedaan dalam penentuan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M. Namun, jika ada pun, ia menginbau seluruh umat Islam untuk saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing. “Jangan jadikan perbedaan sebagai perpecahan, justru hal ini harus menjadi penguat ikhuwah umat Islam,” ungkapnya.
Ia pun memanjatkan doa, agar pada Ramadhan 1445 H/2024 M, seluruh umat Islam diberikan kesehatan, kesempatan, kemauan, dan kemampuan untuk menjalankan ibadah secara kaffah. “Semoga Ramadhan ini menjadikan kita sebagai umat yang lebih beriman dan bertakwa,” pungkasnya.(H234dn/Nba)