Semarang – Melalui penyuluh agama, Kankemenag Kota Semarang memberikan pelayanan kerohanian kepada pasien yang dirawat di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Tugurejo. Layanan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama.
Menurut Dintha Muhammad Kurnia selaku Analis Humas dan Protokol Kankemenag Kota Semarang, kerjasama tersebut merupakan salah satu pelaksanaan tusi Kementerian Agama dalam memberikan layanan di bidang agama kepada masyarakat. “Kementerian Agama tidak hanya memberikan pelayanan di bidang agama kepada masyarakat yang sehat, tetapi juga yang sakit, bahkan yang sudah meninggal,” ungkapnya.
Kamis (24/8/2023), Nanik Zulfa, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang bertandang ke rumah sakit tersebut, dalam rangka memberikan motivasi kepada pasien muslim yang membutuhkan dukungan dalam upaya menuju kepada kesembuhan. “Secara rutin, sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasama, seminggu sekali, penyuluh agama lintas agama Kankemenag Kota Semarang mengunjungi pasien di RSUD Dr. Adhyatma,” terangnya.
“Kedatangan kami dalam rangka memberikan bimbingan rohani, dukungan moral, dan doa, agar pasien memiliki semangat untuk segera pulih dari sakitnya,” imbuhnya.
Nanik berujar, selain upaya medis, pasien juga harus memiliki motivasi agar bisa lekas pulih dari sakitnya. “Karakter pasien itu beragam, ada yang karena sudah difonis berpenyakit berat, sehingga dia pesimis, dan tidak memiliki semangat hidup. Disinilah tugas kami, memberikan pemahaman dan pendampingan,” ujarnya.
“Kami ajak mereka untuk lebih mendalami agama, apa makna sakit, dan bagaimana menyikapinya. Menerimanya dengan rasa ikhlas, akan membuat si pasien tidak terlalu terbebani dengan penyakitnya, dan tentu semangat optimisme yang harus kami bangun, karena tidak ada yang tidak mungkin jika Allah, Tuhan, berkehendak. Setiap penyakit itu pasti ada obatnya, dan dibalik sakitnya itu pasti ada hikmah yang bisa diambil oleh dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya,” imbuhnya.
Ia bersyukur, sampai saat ini, banyak pasien merespon positif layanan tersebut. “Alhamdulillah, pasien-pasien merasa senang ketika kami datangi, karena kami hadir untuk menguatkan mereka. Pasien muslim didampingi penyuluh agama Islam, pasien Kristen didampingi penyuluh agama Kristen, begitu pun untuk pasien-pasien lainnya akan didampingi penyuluh agama sesuai dengan agama atau keyakinannya,” pungkasnya.(Dintha/NBA)