Semarang – Senin (5/06/2023), H.M. Faojin selaku Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang melaksanakan monitoring dan supervisi di SDN Krapyak Kec. Semarang Barat.
Dalam kunjungannya itu, ia menyampaikan sasaran utama dari kegiatan monitoring dan supervise kali ini untuk mengetahui hasil penilaian Ujian Sekolah yang dilaksanakan oleh SDN Krapyak.
Dari hasil supervisi, ada beberapa catatan yang diberikan oleh H.M. Faojin kepada GPAI setempat, Silvia dan Amir Slamet. “Ada beberapa aspek penilaian praktik, antara lain aspek Alquran maupun ubudiyah aspek fikih. Dari dua aspek tersebut diantaranya membaca, menulis, dan menghafal. Dari tiga hal yang diujikan nampak nilai yang kurang memuaskan adalah membaca, hal ini dikarenakan minimnya waktu pembelajaran dan belum tepatnya metode yang diterapkan kepada peserta didik,” tuturnya, yang juga disaksikan oleh Kepala Sekolah, Murti Widati.
“Hampir 35% memberikan hasil kurang, bahkan dibawah standar baca yang baik dan benar. Sedangkan aspek menghafal lebih baik daripada aspek membaca karena efek dari pembiasaan sehari–hari dengan metode muroja’ah atau membaca bersama–sama yang dihafalkan sambil melantunkan murottil. Catatan lain, untuk menulis, anak perlu dibekali sejak dini dengan mengenalkan model dan cara menulis yang benar, dimulai dari tingkatan terendah yaitu kelas 1, sehingga bisa memberikan hasil yang lebih optimal,” imbuhnya.
Lebih lanjut, H.M. Faojin mengatakan, dalam aspek fikih memberikan hasil yang lebih baik, karena ditunjang dengan adanya pembiasaan salat dan wudu dari kelas 2 hingga kelas 6, baik pembiasaan salat sunah duha maupun salat duhur berjamaah, niat dan doa wudu, azan dan Iqomah, serta doa sehari-hari.
“Pembiasaan yang sudah baik ini, terus dilanjutkan, khusus untuk siswa kelas 2, bacaan salat duhur bisa dibaca keras, semata–mata untuk mengevaluasi bacaan salatnya. Dan dengan dibaca keras, anak–anak lebih cepat dalam menghafal doa setelah salat,” ujar H.M. Faojin.
Menanggapi hasil evaluasi Pengawas PAI tersebut, GPAI setempat dan Kepala SDN Krapyak berencana tidak hanya melibatkan GPAI, tetapi seluruh guru kelas dalam memberikan bimbingan baca dan tulis Alquran.(silvia/amirs/faojin/NBA)