Semarang – Jumat hari yang pendek, istilah ini tak berlaku bagi ASN Kankemenag Kota Semarang. Jumat (10/3/2023), Kasi dan staf Bimas Islam bertandang ke KUA Kecamatan Tembalang untuk melakukan tugas monitoring.
Dengan penuh keramahan, rombongan disambut oleh Muntholif selaku Kepala KUA yang dalam kesempatan tersebut didampingi penghulu, staf, dan penyuluh setempat. “Kami senang Bapak Kasi Bimas Islam beserta jajarannya berkenan melakukan monitoring di KUA kami, yang lokasinya cukup jauh dari kantor,” tuturnya.
“Kami berharap, dengan kehadiran Pak Sumari beserta tim, bisa memberikan pencerahan bagi kami,” imbuhnya.
Pada monitoring itu, Sumari Kasi Bimas Islam mengatakan, salah satu program prioritas Kemenag adalah Revitalisasi KUA, untuk itu ia mengimbau kepada ASN di lingkungan KUA Kecamatan Tembalang untuk melakukan peningkatan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Revitalisasi KUA merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama. Revitalisasi KUA tidak hanya dalam hal perbaikan infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas atau kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dalam pencatatan nikah, legalisir buku nikah, rekomendasi-rekomendasi, dan pelayanan lainnya,” ujar Sumari.
“Memang jadi tantangan tersendiri bagi kita saat ini, karena sejak 2012 hingga sekarang belum ada penambahan tenaga administrasi bagi KUA di Kota Semarang, padahal hampir setiap tahun ada pegawai KUA yang pensiun, bahkan Kepala KUAnya,” sambungnya.
Ia berharap, keterbatasan yang ada tidak menjadi hambatan besar bagi KUA dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sumari pun menanyakan kendala apa saja yang dialami oleh KUA Kecamatan Tembalang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar.
Pada kesempatan itu, Muntholif pun menyampaikan kondisi fisik dan keterbatasan SDM di KUA yang dipimpinnya. “Bangunan KUA Kecamatan Tembalang sudah waktunya untuk dilakukan rehabilitasi., tapi kami menyadari belum adanya alokasi anggaran. Namun demikian, kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjadikan wajah KUA ini menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat dalam menerima layanan kami,” tutur Muntholif.
“Salah satunya melalui pengecatan ulang, dan penataan ruangan yang rapi dan bersih. Jadi meskipun bangunannya sudah lama, tapi tetap nyaman bagi masyarakat saat berkunjung ke KUA,” imbuhnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Muntholif, Sumari pun turut prihatin. “Tahun 2024, baru KUA Mijen dan Semarang Timur yang mendapat persetujuan rehab yang bersumber dari anggaran SBSN. Salah satu kendala adalah hampir sebagian besar KUA se-kota Semarang masih berdiri di atas tanah milik Pemkot Semarang, padahal persyaratan untuk memperoleh bantuan SBSN, status tanahnya harus sudah bersertifikat milik Kemenag,” terangnya.
“Semoga kedepan, dukungan anggaran untuk rehabilitasi KUA-KUA di Kota Semarang tersedia, sehingga mampu menyokong perwujudan revitalisasi KUA. Harapan yang sama untuk penambahan SDMnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan-kemudahan bagi kita, dan selalu memberikan hidayahnya, agar kita bisa melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat yang baik,” pungkasnya.(Ary/NBA)