Semarang, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. ANBK diikuti oleh sebagian peserta didik kelas 5, 8, dan 11 yang dipilih secara acak, artinya tidak semua siswa suatu sekolah/madrasah mengikuti ujian ANBK tahun 2022.
“Peserta ANBK adalah siswa kelas 5, 8, dan 11. Hal ini diselaraskan dengan tujuan dari diadakannya ANBK yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan,” tutur Mafruhatun pengawas madrasah Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang pada saat melakukan monitoring pelaksanaan ANBK di MI Darul Ulum Ngaliyan, Kamis (27/10/2022).
“ANBK adalah sebuah evaluasi bagi sekolah/madrasah, sudah seberapa jauh kualitas sebuah lembaga pendidikan dalam melaksanakan program belajar-mengajar. Murid kelas 5, 8, dan 11 dinilai telah menjalani dan memahami seluruh proses pembelajaran, sehingga bisa dilihat hasilnya,” imbuhnya.
Ia menerangkan, ANBK dilaksanakan dengan 3 istrumen yaitu tes literasi dan numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Mafruhatun mengucap syukur, karena dari hasil pantauannya, pelaksanaan ANBK di MI Darul Ulum Ngaliyan berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah tidak ada kendala dalam pelaksanaan ANBK di MI Darul Ulum. Koneksi internet lancar, siswa juga terlihat tidak kesulitan baik dalam mengakses soal-soal maupun pada saat mengerjakannya. Semoga hasilnya pun baik sebagaimana harapan bersama,” ujarnya.
Peserta ANBK di MI Darul Ulum Ngaliyan, sesi pertama diikuti oleh 15 murid, begitu pula pada sesi kedua.
Selain melakukan pemantauan pelaksanaan ANBK, dalam kesempatan tersebut ia juga menyempatkan diri melihat dan mendampingi peserta didik dalam berlatih menari dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi perlombaan yang akan digelar pada akhir pekan ini.(Atun/NBA)