Semarang, Selasa (1/11/2022) Rachmad Pamudji selaku Plt. Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, memberikan pembinaan kepada Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Kota Semarang, yang digelar di SDN Tugurejo 1.
Dalam pembinaanya, Pamudji menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya dalam menghadiri pertemuan, dikarenakan baru saja mendatangi kegiatan pelantikan Kasi PAI Kankemenag Kota Semarang. “Per 1 November, Bapak H. Imam Sucahyo ditetapkan sebagai Kasi PAI Kemenag Kota Semarang. Oleh karenanya, selaku Plt. Kasi PAI, saya mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini, dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan selama saya menjabat sebagai Plt. Kasi PAI,” tutur Pamudji.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kepala Kankemenag Kota Semarang, dikarenakan adanya agenda kegiatan kedinasan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan.
Pada kesempatan itu, Pamudji menginformasikan kepada GPAI akan adanya gelaran Kompetisi Guru Berprestasi (Gupres) dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 tingkat Kemenag Kota Semarang. “Mari kita ramaikan Gupres dalam rangka memperingati HAB ke-77 tingkat Kemenag Kota Semarang, yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” imbaunya.
“Gupres tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga ajang silaturahmi dan sarana pengembangan profesionalitas GPAI,” imbuhnya.
Pada bagian lain, Pamudji mengingatkan, tahun 2022 Kemenag mencanangkan sebagai tahun toleransi, untuk itu ia mengimbau kepada GPAI untuk turut menanamkan penguatan moderasi beragama kepada peserta didik, baik melalui kurikulum maupun prototipe seorang GPAI. “Dalam PP Nomor 55 Tahun 2007 pasal 1 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan disebutkan, pendidikan agama memegang peranan penting dalam membentuk masyarakat yang moderat,” terangnya.
“Guru diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran agama mencapai hasil yang maksimal,” sambungnya.
“Terlebih saat ini dengan adanya kurikulum Merdeka, guru memiliki kesempatan yang luas dalam membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila,” tandasnya.
Ia juga mengimbau agar GPAI melakukan updating data melalui aplikasi SIAGA, sehingga kebutuhan guru dan pembelajarannya bisa terukur dengan baik.
Di akhir pembinaannya, Pamudji berharap, Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang diberikan kepada GPAI bisa menjadikan guru lebih mengembangkan diri dan meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar, serta menjadikan KKG sebagai ajang saling asah, asih dan asuh antar anggotanya.(Wakidi/NBA)