Semarang – Ada yang berbeda dengan suara adzan yang dikumandangkan oleh muadzin dari Mushala Al Ikhlas Kankemenag Kota Semarang, Selasa (28/3/2023). Rasa penasaran turut melingkupi ASN di lingkungan Kankemenag Kota Semarang, siapa gerangan muadzin siang ini.
“Suara adzannya berbeda dengan biasanya. Siapa ya yang mengumandangkan adzan? Suaranya tak kalah merdu dengan Pak Takim,” tutur Suyami, pegawai Seksi PAI.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Noer Khasanah, Pengawas Madrasah Kankemenag Kota Semarang, dan beberapa ASN lainnya, yang hendak melaksanakan salat dhuhur berjamaah di Mushala Al Ikhlas.
Rupaya muadzin dimaksud adalah Rachmad Pamudji, Kasubbag Tata Usaha, yang menggantikan tugas Miftahurrahim atau yang biasa disapa Takim, muadzin, yang biasanya mengumandangkan adzan di Mushala Al Ikhlas Kankemenag Kota Semarang.
“Sudah masuk waktu dhuhur, tetapi belum terdengar suara adzan dari mushala. Hari ini, Pak Takim ijin pulang kampung karena orang tuanya meninggal. Oleh karenanya, saya merasa terpanggil untuk mengumandangkan adzan guna memberitahu rekan-rekan muslim di lingkungan kantor, bahwa sudah masuk waktu salat dhuhur, agar bergegas menuju mushala untuk menjalankan shalat dhuhur berjamaah,” terang Pamudji.
Ia menuturkan, imbauan salat berjamaah memang dianjurkan oleh instansi yang menaunginya. “Kami memang menyarankan kepada ASN muslim di lingkungan Kankemenag Kota Semarang, apabila sedang tidak ada tugas, untuk melaksanakan salat berjamaah di Mushala Al Ikhlas, karena insya Allah pahalanya lebih banyak, dan banyak pula manfaatnya, salah satunya bisa saling bersilaturahim dengan rekan kerja lainnya. Padatnya volume pekerjaan, sering kali kita sampai tidak sempat meninggalkan tempat duduk kita, dengan salat berjamaah di mushala, kita bisa saling bertegur sapa degan rekan kerja dari unit kerja lainnya,” ungkapnya.(Rahma/NBA)