Semarang, Syafi’atun selaku Pengurus Bidang Sosial Budaya Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, Kamis (8/12/2022) mengikuti Workshop Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia yang digelar di Hotel Oak Tree Emerald yang diselenggarakan oleh Dinkes Kota Semarang.
Syafi’atun menuturkan, kegiatan diikuti oleh 62 peserta yang berasal dari LPMK Kecamatan, perguruan tinggi, DWP, tokoh agama, ormas keagamaan, IIDI, rotari, blogger, pewarta, media elektronik dan Tim Wolbachia Semarang.
“Dalam workshop disampaikan, situasi terkini DBD di Kota Semarang. 10 tahun terakhir, kasus DBD di Kota Semarang mengalami penurunan drastis, akan tetapi pada tahun 2022 ini mulai meningkat kembali, meskipun tidak setinggi tahun 2010 silam,” tuturnya.
“Guna penanganan DBD di Kota Semarang, Pemkot Semarang telah melakukan upaya, diantaranya revitalisasi Pokjanal DBD, advokasi dan rakor DBD, ceramah klinis DBD, kominikafi, informasi dan edukasi, pengembangan SDM, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, gerakan satu rumah satu jumantik, dan SICENTIK,” terangnya.
Syafi’atun menyampaikan, menurut keterangan yang diperolehnya, di tahun 2022 kasus DBD tertinggi per bulan ada di Kecamatan Banyumanik, sedangkan kematian DBD tertinggi per bulan terjadi di wilayah Kecamatan Semarang Barat.
“Kami diperkenalkan dengan teknologi aedes aegypti ber-Wolbachia. Teknologi ini hanya memanfaatkan satu jenis Wolbachia, wMel yang diambil dari lalat buah. Berdasarkan hasil penelitian WMP Yogyakarta, teknologi ini terbukti bisa menekan replika virus dengue, chikungunya, dan zika dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Bakteri Wolbachia disuntikkan ke telur-telur nyamuk. Nyamuk yang ber-Wolbachia akan mewariskan bakteri tersebut ke generasi berikutnya. Teknologi ini pun dinyatakan aman,” ujarnya.
“Guna mensukseskkan program tersebut, organisasi perempuan diimbau untuk turut berperan serta mensosialisasikannya,” ungkapnya.
Syafi’atun yang juga berprofesi sebagai penyuluh agama Islam mengungkapkan, siap mensosialisasikannya kepada jajarannya dan masyarakat sekitar. “Insya Allah saya akan mensosialisasikannya kepada pengurus dan anggota DWP Kemenag Kota Semarang, serta masyarakat di lingkungan sekitar, khusunya kepada catin di KUA dan majelis taklim,” ungkapnya.
“Semoga kedepan Indonesia semakin sehat, terutama masyarakat Kota Semarang, bisa terhindar dari penyakit DBD,” harapnya.(Sofi/NBA)