Kota Semarang (Humas) – Ahmad Alfan, Kepala MTsN 2 Kota Semarang selaku Ketua PGRI Cabang Khusus Kemenag Kota Semarang bersama jajaran pengurus, melakukan audiensi dengan Kakankemenag Kota Semarang, Senin (28/10/2024).
Di ruang kerjanya, mereka diterima oleh Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang didampingi Kasi Dikmad, selepas pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda yang digelar di halaman kantor.
Alfan menerangkan, dalam rangka Hari Guru 2024, PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang akan melaksanakan beberapa agenda kegiatan diantaranya, upacara, lomba kompetensi guru madrasah, dan jalan sehat. “Ijin menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Guru, kami akan menyelenggarakan kegiatan yang low budget. Rencananya, kegiatan lomba kompetensi guru, upacara, dan jalan sehat agar diikuti oleh seluruh guru kita yang jumlahnya 3.004 orang,” tuturnya.
Nurhayati selaku Bendahara PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang menambahkan, lomba kompetensi guru akan dilaksanakan melalui medsos.
Nadzib selaku Wakil Ketua mengatakan, dari 3.004 guru, baru 103 yang menjadi anggota aktif. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada Kakankemenag Kota Semarang agar memberikan pembinaan dan pengarahan kepada guru di lingkungan kemenag Kota Semarang agar berperan serta aktif dalam PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang.
Hadir pula Pengurus PGRI Kota Semarang, Sriyati, yang juga merupakan Pengawas Madrasah Kemenag Kota Semarang.
Dalam kesempatan itu, Muhtasit memberikan apresiasi kehadiran Pengurus PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang. Ia menandaskan pentingnya pembagian tugas. “Pejabat itu adalah bagian dari layanan publik, jadi saya menyambut baik audiensi Bapak/Ibu. Jangab sungkan jika ada yang perlu dikomunikasikan,” ungkapnya.
“Harus ada pembagian tugas antara PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang, KKM MI, MTs, MA, Kasi Dikmad, KKG, MGMP, agar tidak terjadi tumpang tindih,” sambungnya
Tahsit berujar, akan berkoordinasi dengan Pemkot Semarang terkait pemberian kesejahteraan bagi guru Kemenag yang belum mendapatkan tambahan Tunjangan Profesi Guru (TPG). “Dari 3.004 guru, baru 1.016 yang sudah mendapatkan sertifikasi, hal ini perlu dikomunikasikan dengan Pemkot Semarang terkait kesejahteraan guru,” katanya.
Ia menyambut baik kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keprofesian guru. Selain itu, ia mengimbau agar PGRI Cabsus Kemenag Kota Semarang meningkatkan kerjasama ranting.
Seragam PGRI pun menjadi salah satu bahasan dalam audiensi tersebut. Muhtasit mengatakan, guru selayaknya memiliki seragam PGRI. “Seragam itu bagian dari identitas. Meski itu hanya bungkusnya, tetapi ini mendukung substansi guru,” ujarnya. Terkait ketentuan kapan seragam PGRI dikenakan oleh guru madrasah, Muhtasit menyarankan menyesuaikan ketentuan yang berlaku.
Muhtasit juga mengimbau, madrasah turut mensukseskan program pemenuhan gizi bagi siswa, melalui program tanam jambu biji merah dan bunga takobaya. Ia berujar, bibit tersebut dapat diperoleh melalui dinas terkait secara gratis. “Saat bibit ditanam, ada map kamera yang terpasang, dan dilaporkan setiap bulan. Mudah sebetulnya, yang sulit itu sustainablenya,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu pula, Muhtasit mewacanakan rumah dinas difungsikan sebagai kantor sekretariat beberapa organisasi yang ada di lingkungan Kemenag Kota Semarang seperti, PGRI, FKDT, KKM, dan beberapa lainnya. “Jika regulasinya memungkinkan, kenapa fasilitas negara tidak kita manfaatkan,” tuturnya.
Muhtasit menyisipkan pesan, agar madrasah ikut mensukseskan Santri Expo yang digelar di Planetarium UIN Walisongo, 29-30 Oktober 2024.(Nba)