Semarang – Dalam Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang digelar bersamaan dengan Pelantikan Pengurus MGMP PAI SMK Kota Semarang Periode 2023-2027 yang digelar di Aula Kankemenag Kota Semarang, Selasa (1/8/2023), hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Prov. Jateng, Siswanto, untuk menyampaikan materi kepada GPAI selaku peserta kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Siswanto mengungkapkan syarat-syarat terwujudnya GPAI yang profesional. “Guru Pendidikan Agama Islam yang profesional itu harus disiplin, kreatif, dan inovatif,” tandasnya.
“Jika hal itu dipenuhi dengan baik, maka akan tercipta GPAI yang kompeten,” imbuhnya.
Menurutnya, guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas, GPAI harus memilki target, rencana, dan tujuan, melalui metode SMART Goals. “Di era seperti sekarang ini, metode SMART Goals akan mempermudah guru dalam menetapkan target, rencana, dan tujuan,” ujarnya
“SMART yaitu, Spesific, Meuasurable, Achievable, Relevant, dan Timebound. Dengan metode ini, diharapkan lebih mengarahkan guru untuk mencapai target yang diinginkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Siswanto menjabarkan metode SMART.
“Target harus spesifik, detail, dan jelas. Selain itu, juga harus measurable atau terukur, sehingga dalam kurun waktu tertentu selalu dilakukan evaluasi, apakah sudah mendekati target atau belum, dan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan selanjutnya guna mencapai tujuan,” terangnya.
“Achievable artinya, target yang ditentukan itu dapat dicapai, tidak boleh terlalu mudah dan tidak boleh terlalu sulit. Dan perlu diingat, target ini harus relevan, bahwa target yang dibuat akan berdampak terhadap peserta didik dan juga dunia pendidikan,” imbuhnya.
“Yang terakhir, dalam menentukan tujuan juga diiringi dengan timebound atau batas waktu. Batas waktu yang realistis diperlukan agar dapat terfokus dan dapat mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini,” pungkasnya.(Habibil/NBA)