Semarang, “Notifikasi dari BRI berbunyi, pertanda ada transaksi melalu rekening kita, jadi deg-degan,” ujar Rina May Asih pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Semarang Utara kepada rekan kerjanya.
“Alhamdulillah, ternyata transferan Simpanan Hari Raya (SHR) dari koperasi sudah masuk,” imbuhnya.
Rasa bahagia tersebut diungkapkan Rina kepada Nur Astuti rekannya, pada Kamis (7/4/2022) selepas melaksanakan shalat dhuhur di KUA.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Tulus Karya Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, dalam 3 tahun terakhir telah melakukan inovasi dalam memberikan layanan kepada anggotanya, salah satunya dalam pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) maupun SHR, sudah tidak lagi menggunakan sistem penerimaan tunai, tetapi sudah melalui transfer rekening anggota.
“Tujuannya adalah guna percepatan penyampaian SHU dan SHR kepada anggota koperasi, selain itu juga meminimalisir terjadinya tindak kriminal, seperti kehilangan uang oleh bendahara karena SHU atau SHR dari anggota yang tidak segera diambil,” terang Twianita Happy Silaning Utami selaku bendahara KPRI Tulus Karya.
Hal senada juga disampaikan oleh Darun Kasanah Ketua KPRI Tulus Karya. Ia menyampaikan bahwa gagasan tersebut dilontarkan oleh Happy selaku bendahara, dan disetujui oleh pengurus lainnya.
“Jelas kami setuju dengan ide brilian ini, mudah, murah, aman, cepat dan praktis,” tutur Darun.
“Dulu sempat terjadi kekhawatiran, kebijakan ini akan menurunkan jumlah pembeli di toko koperasi, karena biasanya seleps mereka menerima SHU atau SHR secara tunai di kantor koperasi, mereka sebagian besar akan membelanjakan uangnya di toko kita, tetapi alhamdulillah dengan diimbangi inovasi lainnya, sehingga hal tersebut tidak mengurangi pemasukan toko,” imbuh Darun.
Salah satu inovasi dimaksud yaitu pemberian voucher belanja kepada anggota koperasi sebesar simpanan sukarela dari anggota setiap bulan.
“Setiap bulan, anggota memberikan simpanan sukarela, dan simpanan tersebut kami kembalikan kepada anggota dalam bentuk voucher belanja setiap tahun sekali tepatnya pada bulan Ramadhan yang tujuannya adalah untuk melarisi toko koperasi,” terang Nanik Zulfa selaku pengurus Koperasi yaitu pengelola unit toko.
“Bisa juga, misal anggota ada yang berbelanja harian di toko koperasi, dan pembayarannya dikurangkan dari simpanan sukarela tersebut,” imbuhnya.
Hal ini pun ditanggapi baik oleh para anggota, salah satunya Nova selaku anggota yang telah bergabung selama kurang lebih 10 tahun.
“Dengan ditransfernya SHU dan SHR melalui rekening, kami jadi tidak terlalu konsumtif, karena kalau menerima uang secara tunai, pasti nafsu belanjanya lebih tinggi,” ujarnya sambil berseloroh.
“Sedangkan pengembalian voucher belanja yang bersumber dari simpanan sukarela, saya apresiasi sekali dengan ide kreatif ini. Dengan demikian mau tidak mau anggota dipaksa aktif untuk berbelanja di koperasi, hal ini baik, karena kalau bukan anggota yang menyemarakkan koperasi siapa lagi? Koperasi ini kan dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Jika koperasinya maju, tentu akan berimbas pada besaran SHU yang diterima oleh anggota,” tuturnya.
Ia berharap, KPRI Tulus Karya Kemenag Kota Semarang terus bertumbuh dan berkembang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan anggota.(NBA)