Semarang, Bertempat di Hotel Grand Saraswati Semarang, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang gelar Pembinaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) pada Rabu (16/3/2022).
Dalam pembukaanya, Samsudin mewakili Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kankemenag Kota Semarang memberikan motivasi kepada peserta kegiatan untuk tetap bersemangat dalam berlatih guna memantapkan dalam persiapan menghadapi ajang MTQ tingkat Prov. Jateng.
Kegiatan ini diikuti oleh 32 calon peserta yang akan mewakili Kota Semarang dalam MTQ tingkat Prov. Jateng.
“Peserta yang kami ikutkan pembinaan kali ini merupakan hasil telaah dan pembinaan MTQ tahap I yang telah dilaksanakan pada beberapa waktu lalu,” jelas Abdur Rozaq selaku pegawai Seksi Bimas Islam sekaligus pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Semarang.
“Guna pemaksimalan pembinaan dimaksud, peserta dibagi dalam tiga kelas, yaitu kelas tilawah, kelas tahfidz dan kelas fahmil dan sahril qur’an”, imbuhnya.
Kelompok tilawah dalam pembinaan H. Ridwan dan Varida Indah Rahmawati, sedangkan kelas tahfidz dibimbing oleh Hakim dan Nanik Zulfa, dan kelas fahmil/sahril qur’an dalam arahan Chobirun Zuhri.
Dalam pembinaanya, Ridwan lebih menekankan kepada pemilahan irama lagu yang tepat untuk jenis-jenis bacaan. “Ada bermacam-macam irama lagu dalam seni membaca Alquran, ada bayyati, shoba, nahawand, hijaz, rost, sika dan jiharka. Disini kami mengajarkan kepada mereka pemilihan yang tepat untuk ayat yang mereka baca,” ujar Ridwan.
Hakim dalam memberikan pembinaan kepada kelas tahfidz menjelaskan pentingnya memperbanyak pengulangan hafalan. “Jangan lelah dan jangan bosan, untuk menajamkan hafalan, memang harus diulang-ulang terus,” katanya.
Hampir sama dengan metode yang dipergunakan oleh Hakim, Chobirun Zuhdy juga memberikan arahan kepada kelas fahmil dan sahril qur’an untuk banyak berlatih, selain itu ia juga berikan wejangan-wejangan dalam rangka memberikan kesiapan mental bagi peserta dalam menghadapi ajang MTQ. “Karena sering kali yang menjatuhkan performa peserta adalah karena rasa grogi, atau rasa kurang percaya diri, sehingga kurang maksimal dalam penampilannya,” terangnya.
Pada bagian lain, Sumari selaku Kasi Bimas Islam menyampaikan bahwa tujuan gelaran pembinaan ini dalam rangka lebih mengoptimalkan kesiapan calon peserta MTQ dari Kota Semarang dalam menghadapi ajang MTQ tingkat Prov. Jateng.
“Kami terus lakukan pembinaan kepada calon peserta MTQ yang akan mewakili Kota Semarang, dari berbagai bidang cabang lomba untuk berlaga di tingkat Prov. Jateng,“ tutur Sumari. (RZQ/NBA)