Semarang – MAN 2 Kota Semarang terapkan logbook character bagi peserta didik. Sebelumnya, penerapan logbook character sudah disosialisasikan kepada wali murid kelas X angkatan 2018/2019. Drs. H. Syaefudin, M.Pd., Kepala MAN 2 Kota Semarang, menjelaskan, saat ini logbook character hanya diterapkan bagi peserta didik kelas X angkatan 2018/2019. Ke depan, logbook character akan diterapkan bagi semua peserta didik MAN 2 Kota Semarang.
Bukan tanpa tujuan, penerapan logbook character justru dapat mempermudah pemantauan kegiatan peserta didik. Pasalnya, setiap peserta didik wajib melaporkan kegiatan harian baik di rumah maupun di sekolah, seperti, sholat berjamaah, membantu orang tua, mencium tangan orang tua sebagai rasa hormat sebelum berangkat ke sekolah, dan menabung minimal Rp. 1000,-. Tidak hanya kegiatan tersebut, peserta didik pun dapat mencatat kegiatan mingguan antara lain mengikuti kegiatan sholat jum’at, ziarah kubur, dan lain-lain. Syaefudin juga menambahkan, kegiatan keagamaan seperti puasa senin-kamis, puasa Ramadhan, sholat Idul Fitri dan Idul Adha, pun dapat dicatat dalam logbook character.
Penerapan logbook character ini menurut Syaefudin, diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik. “Logbook character bisa sebagai pembiasaan dan pengingat kegiatan bagi peserta didik,” tuturnya.
Saat kepribadian baik sudah terbentuk maka proses pembelajaran bagi peserta didik pun dapat terbantu. Hal tersebut dikarenakan, baik guru maupun orang tua tidak perlu menyuruh bahkan sampai memaksa untuk belajar dan mengikuti kegiatan lain baik di madrasah dan di rumah. Peserta didik secara otonomi mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan orang lain. “Karaker seperti ini, salah satunya dapat dibentuk melalui latihan dan pembiasaan secara terus-menerus. Walaupun demikian, keberhasilan Madrasah dalam penerapan logbook character ini diperlukan sinergi yang kuat dan simultan antara orangtua, anak dan seluruh stakeholder madrasah, ” tutur Syaefudin.
Saat ini, penerapan logbook character masih menggunakan sistem manual. “Kami masih menggunakan sistem manual dengan menggunakan buku, logbook character. Hal ini untuk mengantisipasi peserta didik yang tidak memiliki handphone. Ke depan, logbook character ini direncakan akan diluncurkan dalam bentuk aplikasi berbasis android,” jelas Syaefudin. (ar-dk)