Semarang – “Tiada asap tanpa adanya api”, merupakan kata kunci yang dimunculkan oleh seorang Penyuluh Agama Islam, Syarif Hidayatullah dalam memberikan jalan tengah saat berlangsungnya mediasi terkait polemik akan datangnya ustadz salafy wahabi yang bernama Dr. Syafiq Reza Basalamah di Masjid Jami' Jatisari Mijen pada Sabtu (24/9) yang ditentang oleh Banser dan GP Anshor Kota Semarang.
Mediasi yang berlangsung cukup alot pada hari Jumat tanggal 23 september 2016 jam 14.30 sd 16.15 di Kantor Kecamatan Mijen itu dihadiri oleh Kasat Intelkam Polrestabes Semarang, Danramil Mijen, Kapolsek Mijen,FKUB, Kesbangpol, Camat, MUI Mijen, takmir masjid Jami' Jatisari, NU, pihak anshor, Banser, pihak salafy, dan forum dakwah se kec. Mijen.
Dalam medissi tersebut muncul 3 opsi, yaitu: a) dibatalkan, b) tetap berjalan dengan syarat ditulis apa yang akan disampaikan dan dilaporkan H-1 ke Kapolrestabes dan c) boleh datang namun hanya mendoakan dan buka acara tetapi gak boleh cerama serta dikontrol oleh Banser
Akhirnya mediasi tersebut dapat disepakati dengan memilih opso yang (c) yang disepakati secara tertulis & ditanda tangani berbagai pihak.
Sebelum diakhiri, dihimbau kepada para aktivis dakwah untuk menjaga kebersamaan di negeri ini. Jangan menjadi aktivis yang gagal dalam menghargai keyakinan kelompok lain. Jangan menyakiti dan menyinggung perasaan keyakinan dan ritualitas antar kelompok agama. (syarif/ foto: syarif)