
Kota Semarang (Humas) – Kankemenag Kota Semarang melalui Seksi PHU menggelar kegiatan Pembekalan Petugas Karu dan Karom Jemaah Haji Reguler Kota Semarang Tahun 1446 H/2025 M di Front One Hotel, Jumat (2/5/2025).
Dalam laporannya, Kasi PHU, Mawardi menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh 207 peserta yang terdiri dari 144 Karu, 36 Karom, 16 petugas kloter dan 11 PHD.
Hadir pula Wahid Arbani, Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk selalu bersyukur dan menghadirkan kebahagiaan. “Menurut pakar kesehatan, ada 4 jenis horman yang bisa melahirkan kebahagiaan. Kuncinya jangan mager, malas gerak,” tandasnya.
“Mulai sekarang berlatih banyak bergerak karena ibadah haji 99% merupakan aktivitas fisik. Ketua regu dan ketua rombongan harus menjadi contoh agar para jemaahnya berbahagia melalui aktivitas fisik,” sambungnya.
Wahid berpesan, menjadi Karu dan Karom harus adil.
Menurutnya, ibadah haji bersifat dinamis, sehingga jemaah haji diimbau untuk melatih sifat sabar, ikhlas dan selalu berhusnudzon. “Kata kunci haji, kepastian haji adalah ketidakpastian. Saat melaksanakan ibadah haji akan banyak hal yang tidak terduga, tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Maka, mari kita menurunkan ekspektasi kita, jangan terlalu idealis. Pelaksanaan ibadah haji akan selalu ada masalah, maka fokus pada solusi,” ujarnya.
“Akan ada disorientasi, kebingungan. Maka harus selalu berpikir positif. Banyak hal-hal tak terduga yang terjadi saat penyelenggaraan ibadah haji. Ibadah haji itu unik,” imbuhnya.
Kepada petugas haji, Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng mengingatkan, agar senantiasa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Karu dan Karom.
Menurutnya, kebijakan penyelenggaraan haji tahun 2025 tidak jauh berbeda dengan tahun 2024. “Tahun ini akan meneruskan kegiatan murur Muzdalifah tahun 2024 yang diprioritaskan bagi kelompok lansia dan risti, selain itu ada pula fast track. Perlu dicatat, fast track jemaah tidak lagi diperiksa oleh petugas di bandara Arab Saudi, namun jemaah akan masuk bus tidak sesuai urutan. Disinilah muncul masalah bagi Karu, Karom, dan petugas haji. Maka fokus pada solusi, jalin komunikasi dan koordinasi,” tandasnya.
Selanjutnya, Kakankemenag Kota Semarang, Muhtasit memperkenalkan para petugas haji kepada para Karu dan Karom.
Muhtasit mengimbau agar segera membentuk grup WA pada masing-masing kloter guna memudahkan dalam berkoordinasi.
Kepada peserta kegiatan, Muhtasit menandaskan kembali agar para petugas haji, karu dan karom menjaga soliditidas. “Jemaah haji Kota Semarang harus kompak,” tandasnya.
Materi terakhir, Tugas Karu dan Karom, disampaikan oleh Kasubbag TU Kankemenag Kota Semarang, Dony Aldise Harahap. “Karu dan Karom merupakan perpanjangan tangan petugas kloter, jadi kesemuanya memiliki tugas yang sama yaitu, melayani, membimbing, mengayomi dan melindungi jemaah haji,” tegasnya.(Faiq/Nba)