
Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), telah dilaksanakan rapat koordinasi antara para guru PAI dengan pengawas PAI tingkat Kota Semarang, Jumat (2/5/2025).
Bertempat di Ruang Kerja Kepala SMA Negeri 11 Semarang, rapat dimulai pukul 12.30 WIB dan dihadiri oleh seluruh guru PAI SMAN 11 Semarang dan Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang, H. Muhammad Faojin.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran PAI, serta membahas strategi peningkatan mutu pendidikan agama di sekolah tersebut.
Dalam rapat itu, H. Muhammad Faojin menyampaikan pentingnya kolaborasi antara guru dan pengawas dalam menyukseskan program-program pembelajaran PAI.
Ia juga menekankan pentingnya pembiasaan pengalaman religius untuk siswa SMA sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 hal utama dari hasil rapat koordinasi ini.
Pertama, penguatan kegiatan keagamaan dan pengalaman spiritual siswa. Dalam hal ini, guru PAI sepakat untuk meningkatkan pembiasaan salat Jumat, salat berjamaah dan zikir bersama setelah salat, kemudian ditambah dengan pembacaan istighosah bersama pada saat KBM dan hari-hari tertentu jika memungkinkan, kegiatan peringatan Idul Adha diadakan di sekolah, minimal adanya salat Idul Adha bersama di sekolah.
Kedua, peningkatan kualitas kegiatan belajar dan mengajar. Pengawas menekankan pada guru PAI untuk mengajar dan menilai sesuai dengan kemampuan siswa terutama siswa yang berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus harus mendapatkan layanan sesuai dengan kondisinya.
Ketiga, penguatan baca tulis Al-Qur’an (BTQ).
Diharapkan guru PAI mampu berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan BTQ pada siswa SMA, terutama kelas XII dengan menyisipkan kegiatan hafalan surah pendek dan surah pilihan, serta sesekali melakukan kegiatan imla’ untuk melatih kemampuan menulis Al-Qur’an.
Rapat ditutup pada pukul 14.00 WIB dengan komitmen bersama untuk terus menjalin komunikasi yang intensif dan membangun budaya kerja profesional demi kemajuan pendidikan agama di sekolah.(RaniaPutriYuliSetyaningrum/Nba)