Kota Semarang (Humas) – Muhtasit, Kakankemenag Kota Semarang selaku Pembina DWP di lingkungan kerjanya, memberikan pembinaan kepada pengurus dan anggota DWP yang digelar di Aula MTsN 2 Kota Semarang, dalam kegiatan Beauty Class, Jumat (6/12/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pengurus dan anggota DWP Kemenag Kota Semarang, DWP Madrasah Negeri se-Kota Semarang, dan perwakilan RA Perwanida 02, 03, dan 04.
Muhtasit menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Beauty Class. Ia berharap, keterampilan merias wajah yang nantinya diperoleh dari SuperSkin selaku narasumber yang dihadirkan, dapat memberikan kemanfaatan bagi keluarga. “Untuk apa sih ibu-ibu harus belajar merias diri? Ya tentunya untuk suami. Salah satu ciri istri yang baik adalah manakala dilihat oleh suaminya menyenangkan. Kalau suami lelah setelah bekerja seharian, kemudian pulang ke rumah mendapati istrinya yang tampil cantik, tentu rasa lelahnya akah hilang, terhapuskan capeknya,” tuturnya.
Muhtasit menandaskan, selain mempercantik fisik, aggota DWP diimbau juga mempercantik hati. “Kecantikan lahir juga harus diimbangi dengan inner beauty. Wanita yang hatinya cantik, akan selalu memberi kesejukan bagi suaminya. Sebagai istri, mari belajar bersama-sama menjadi pribadi yang lebih baik, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, Tuhan YME, sehingga perilaku kita, tutur kata kita, selalu baik. Jadilah istri yang mengantarkan suaminya ke surga, jangan sebaliknya,” pesannya.
“Kendalikan diri untuk berkata buruk apalagi terkesan cerewet. Jangan sampai, niat baik istri yang ingin menyampaikan pendapat atau nasihat malah dinilai sebagai kebawelan. Lebih mengenaskan lagi apabila saat istri menyampaikan sesuatu kepada suaminya, malah sang suami menyalakan lato-lato untuk menyaingi ungkapan istrinya yang dianggap sebuah kecerewetan,” sambungnya yang disambut gelak tawa peserta.
Menurutnya, jika ada sikap atau tutur kata suami yang tidak baik, sebagai seorang istri diimbau untuk menyampaikan dengan bahasa yang santun, sikap yang baik, dan waktu yang tepat. “Tidak hanya cara yang baik, tapi waktu yang tepat untuk menyampaikan pendapat, saran, itu juga perlu diperhatikan agar tidak memicu perselisihan,” ujarnya.
Selain itu, Muhtasit juga berpesan agar istri selalu sabar dalam menerima ujian. “Lalu bagaimana jika kita sudah berbuat kebaikan tetapi suami masih saja melakukan hal-hal yang kurang bahkan tidak baik? Apakah kita harus menuntut bercerai? Maka itu bukan solusi terbaik dalam ajaran agama kita. Bersbarlah, dan doakan suami setiap saat, setiap waktu, dengan pengharapan-pengharapan yang baik, agar dia kembali kepada jalan yang benar dan kembali kepada keluarga. Selebihnya pasrahkan kepada Allah, Tuhan, semoga diberikan jalan yang terbaik,” tandasnya.
Diakhir pembinaanya, Muhtasit mengucapkan selamat HUT DWP ke-25. Ia juga mengajak peserta yang hadir untuk memberikan ucapan selamat Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kemenag Tahun 2025.(Nba)