Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI tahun 2024, ASN Kementerian Agama Kota Semarang mengikuti Upacara Bendera yang digelar oleh Kanwil Kemenag Prov. Jateng di Halaman Islamic Centre, Manyaran, Semarang, Sabtu (17/08/2024).
Mengenakan baju adat dari berbagai daerah, ASN Kemenag Kota Semarang secara kompak berduyun-duyun menuju lokasi pelaksanaan upacara dari Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. “Sengaja, Bapak Kepala menginstruksikan kepada seluruh ASN di lingkungan Kemenag Kota Semarang, baik yang ada di lingkungan kantor maupun KUA, untuk berkumpul dulu di Kantor Kemenag Kota Semarang pukul 06.30 WIB sebelum menuju ke Islamic. Selain untuk melakukan presensi manual, juga agar peserta dari kantor kita lebih terkoordinir,” terang Rachmad Pamudji, Plt. Kasubbag TU, yang pada kesempatan ini mengenakan baju adat daerah NTT.
Meski mengenakan pakaian adat, tak menyurutkan semangat peserta upacara. “Justru senang bisa mengenakan baju adat, karena bisa sambil memperkaya wawasan tentang keragaman kekayaan budaya bangsa Indonesia. Secara tidak langsung, kami jadi saling bertanya dengan peserta lainnya, dari daerah mana pakaian yang mereka kenakan,” ujar Cholidah Hanum, Gara Zawa, yang mengenakan baju adat Minangkabau, Sumatera Barat.
Pada bagian lain, Kristiyani Ambarwati, Gara Kristen, nampak antusias dan bersemangat memimpin pasukan ASN Kemenag Kota Semarang menuju lokasi penyelenggaraan upacara. Mengenakan baju bodo, pakaian adat Suku Bugis, Makassar, Sulsel, berwarna biru laut, membuatnya nampak semakin cantik.
Berbeda dengan ketiga ASN Kemenag Kota Semarang itu, Imam Sucahyo lebih memilih mengenakan baju adat Solo. Beskap hijau melengkapi tampilannya sebagai pria gagah dari Jawa Tengah. Sedangkan, baju adat Solo putri, dikenakan oleh Nova Budi Aristin, yang mengenakan kutu baru berbahan dasar kain beludru hitam, lengkap dengan hiasan selendang jumputan warna merah.
Baju adat Dayak Kalimantan dikenakan oleh Siti Rahmah, ASN Kemenag Kota Semarang yang merupakan wanita kelahiran Banjarmasin, sedangkan baju adat Aceh dikenakan Isro Miarsih, Pengawas Madrasah, dan baju adat Suku Samin, Jateng dikenakan oleh Dintha Muhammad Kurnia. Ada pula baju adat warok Ponorogo, Jawa Timur yang dikenakan oleh Penyuluh Agama Kristen, Rustomo.
Dalam upacara itu nampak pula peserta dengan baju adat Lampung, Batak, Dayak, Jambi, Bali, dan beberapa daerah lainnya. Secara keseluruhan, baju adat lurik dan kebaya Jawa Tengah mendominasi pakaian peserta upacara.
Tepat pk. 07.00 WIB, upacara dimulai. Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Wahid Arbani dengan berpakaian baju adat Padang berwarna ungu, bertindak selaku Inspektur Upacara.(Faiq/Nana/Nba)