Kota Semarang (Humas) – Senin (12/02/2024), Penyelenggara Katolik Kankemenag Kota Semarang menggelar kegiatan Pembinaan bagi Siswa SD se-Kota Semarang di Asrama Haji Transit, Komplek Islamic Centre Semarang.
Ignatius Wawan Indaryanto selaku Gara Katolik dalam laporannya menyampaikan, masing-masing sekolah mengirimkan dua siswa dan satu guru pendamping dalam kegiatan tersebut. “Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta didik pada jenjang Kelas IV, V dan VI yang merupakan perwakilan siswa Katolik SD se-Kota Semarang, dan 1 pendamping Guru Agama Katolik pada masing-masing sekolah, sejumlah 21 orang,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Plt. Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kota Semarang, Rachmad Pamudji, dalam pembinaannya berpesan, peserta kegiatan mampu menjadi role model insan yang moderat di sekolahnya masing-masing.
“Moderasi beragama yakni, cara pandang dan perilaku umat beragama yang taat terhadap perintah Tuhan sesuai dengan keyakinannya, tetapi tetap menghormati dan menghargai keyakinan pemeluk agama lain, sehingga mengedepankan toleransi dalam setiap perilaku dan tutur katanya,” tutur Pamudji.
Pamudji menandaskan, moderat dan atheis adalah berbeda. “Moderat itu bukan berarti tidak beragama. Kalau tidak meyakini adanya Sang Pencipta, itu namanya atheis. Moderat itu tetap yakin betul akan kebenaran ajaran agamanya, tetapi tidak menyalahkan keyakinan pemeluk agama lain. Indonesia lahir atas multi agama, oleh karenanya, kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadah telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, sehingga sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Kepada Guru Pendidikan Agama Katolik, Pamuji mengimbau, agar mereka menjadi agen moderasi beragama. “Guru itu panutan bagi lingkungan sekitar, utamanya bagi para siswa. Maka jagalah amanah tersebut, untuk bisa menjadi agen moderasi beragama, karena panjenengan semua merupakan tangan panjang Kementerian Agama dalam upaya menjalankan program-program prioritasnya seperti, Penguatan Moderasi Beragama,” tandasnya.
Selain pemaparan materi, pembinaan juga dilakukan melalui permainan interaktif, sehingga menarik dan memberikan motivasi tersendiri bagi peserta kegiatan.
Di akhir acara, Wawan, panggilan akrab Gara Katolik menyampaikan apresiasi kepada peserta kegiatan yang telah berkenan hadir mengikuti pembinaan hingga akhir. “Terima kasih atas kehadirannya. Sukses selalu untuk siswa dan Guru Agama Katolik Kemenag Kota Semarang. Tuhan memberkati,” pungkasnya.(Yustina/Wawan/Nba)