Semarang – Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang, memberikan sambutan dalam kegiatan Rakor dengan Ormas Keagamaan se-Kota Semarang yang diprakarsai FKUB Kota Semarang di Merapi Ballroom Hotel Grasia, Kamis (31/8/2023).
Dalam sambutannya, Farid menuturkan, harmonisasi merupakan kebutuhan dasar. Untuk mewujudkannya diperlukan partisipasi dan kontribusi seluruh komponen. “Kerukunan umat beragama menjadi tanggung jawab bersama. KUB merupakan investasi besar bagi anak cucu kita,” tuturnya.
Ia berujar, Kota Semarang merupakan kota metropolitan yang memiliki potensi besar terjadinya konflik. Oleh karenanya ia mengatakan, peringkat ke-7 Kota Semarang sebagai kota tertoleran se-Indonesia merupakan sebuah prestasi yang patut disyukuri, karena untuk mewujudkannya membutuhkan ikhtiar yang lebih besar dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya yang lebih kecil.
“Banyak pihak-pihak yang sengaja, suloyo, masalah sedikit dipermasalahan. Tapi kita patut bersyukur, keharmonisan di Kota Semarang terjaga dengan baik,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ahmad Farid mengungkapkan, Kemenag sebagai leading sector KUB, menuangkannya dalam program prioritas seperti, penetapan tahun 2022 sebagai tahun toleransi, penguatan moderasi beragama, dan penetapan beberapa kampung moderasi yang dilaunching secara serentak pada 26 Juli 2023.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten I Setda Kota Semarang, dan dihadiri Ketua FKUB Kota Semarang beserta jajarannya, Direktur Eksekutif Setara Institute, OPD, Camat, dan Ormas Keagamaan se-Kota Semarang.(NBA)