Semarang, Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Pedurungan mengadakan kegiatan pertemuan rutin pada Rabu (31/05/2023) di SD Kemala Bhayangkari 02.
Supriyanto selaku Kepala Sekolah SD Kemala Bhayangkari 02, menyambut baik kegiatan tersebut. “Selamat datang Bapak/Ibu GPAI. Alhamdulillah dengan diadakannya kegiatan KKG disini, saya merasa mempunya kesempatan yang istimewa karena dengan begini, saya bisa memperkenalkan diri sebagai kepala sekolah baru, yang baru terhitung per 1 Mei 2023,” terangnya.
Sempat sedikit mencurahkan isi hati, Supriyanto merasa iri dengan GPAI, karena memiliki kesempatan untuk beramal sholeh lebih banyak. “Sebetulnya saya iri terhadap guru agama, karena merekalah yang paling banyak mempunyai kesempatan mempunya amal jariyah yang pahalanya selalu mengalir, sedikit contoh misalnya, mengajarkan Surah Al-Fatihah kepada peserta didik, kemudian oleh siswa diamalkan di dalam salatnya secara terus menerus, maka luar biasalah pahala yang mengalir kepada para guru agama, maka Bapak/Ibu sungguh beruntung dipilih Allah menjadi GPAI,” ungkapnya.
“Terima kasih atas kedatangannya di sekolahj kami, dan mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam penyajian maupun persiapan dari kami. Meskipun dalam keadaan siang yang agak gerah ini, semoga menjadi karunia. Selamat berKKG dan semoga mendapatkan hasil KKG yang terbaik,” imbuhnya.
Bentuk perhatian yang sangat luar biasa ditunjukkan oleh Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang, Faojin, yang dalam kegiatan itu, yang memberikan pembinaan secara virtual melalui google meet. Hal ini dilakukannya, mengingat saat kegiatan berlangsung, dirinya sedang melaksanakan tugas kedinasan di Kab. Wonosobo. “Saya mohon maaf, kali ini saya tidak bisa bertatap muka langsung dengan GPAI di Kecamatan Pedurungan. Meskipun secara virtual, semoga tidak mengurangi esensi tujuan pelaksanaan kegiatan,” tuturnya.
Dengan gamblang, Faojin menyampaikan pokok-pokok penting yang perlu menjadi perhatian dari GPAI. “Hasil ujian kelas 6 tolong dipastikan sudah clear semua, mulai dari ujian baca, tulis dan hafalan Alquran, termasuk ujian paraktiknya,” pesannya.
“Untuk Persiapan PAS PAI kelas 1-5, tahapan-tahapannya bisa dipenuhi termasuk yang di Kurikulum Merdeka fase-fasenya bisa diselesaikan pada fase tertentu,” tandasnya.
Pada bagian lain, Faojin mengimbau GPAI bisa berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, untuk merealisasikan pelaksanaan salat dhuha dan dhuhur berjamaah di sekolah. “Di akhir tahun pelajaran bisa didiskusikan dengan Kepala Sekolah masing-masing, untuk bisa memprogramkan kegiatan salat dhuha sampai dengan salat dhuhur berjamaah, karena hal ini bisa melatih hafalan dan bacaan peserta didik agar lebih terbiasa dan lancar,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau persiapan yang matang dalam menghadapi Lomba MAPSI. “Terkait dengan persiapan Lomba MAPSI, bisa direncanakan dengan baik, diharapkan setiap sekolah mengirimkan kandidat terbaiknya untuk diseleksi, tidak tunjukan,” ungkapnya.
Memasuki pembahasan inti, Solikin Ketua KKG PAI Kecamatan Pedurungan mengajak jajarannya untuk bersegera melakukan pembahasan pembuatan proposal kegiatan MAPS. “Kegiatan KKG ini sengaja dilaksanakan sebelum PAT, agar Bapak/Ibu bisa lebih fokus mempersiapkan anak-anak untuk ikut lomba MAPSI dan kegiatan PAT. Jika ada informasi terbaru terkait MAPSI dari kota, akan diinfokan lebih lanjut melalui grup,’’ katanya.
“Kaitannya dengan PAS/PAT PAI, file soal sudah dishare jauh-jauh hari melalui WA Grup, untuk soal bisa diadopsi sepenuhnya, sebagian atau tidak sama sekali jika Bapak/Ibu sudah mempunyai soal tersendiri yang sesuai dengan kebijakan sekolah masing-masing,” sambungnya.
Lebih lanjut, Solikin menyampaikan, agenda pelaksanaan Lomba MAPSI Tingkat Kecamatan Pedurungan, yang akan dilaksanakan pada 23 Agustus 2023. “MAPSI Tingkat Kecamatan Pedurungan direncanakan akan dilaksanakan hari Rabu, 23 Agustu 2023, dimulai dari pukul 07.30-selesai. Untuk tempat lomba menyusul. Peserta lomba adalah kelas 3-6 atau kelas 5 naik ke kelas 6 tahun pelajaran ini. Mohon untuk diadakan seleksi Dabin terlebih dahulu,” infonya.
“Terdapat 14 cabang lomba MAPSI, namun hanya 10 cabang saja yang ditanggung Dinas Pendidikan Kota Semarang, dengan jumlah peserta 28. 1 peserta hanya ikut 1 cabang lomba, tidak boleh lebih. Penjurian dilakukan secara silang antar zona. Mari kita tunjukkan dan bertekad bisa menjadi juara umum lagi di tingkat kota,’’ pungkasnya.(Rahmat Sarjito/Faojin/NBA)