Semarang – Suasana pasar Bandungan Los Kuliner terlihat masih ramai walaupun sudah menunjukkan pukul tiga sore, padahal para pedagang sejak pukul sembilan pagi sudah membuka lapak dagangan. Demikian disampaikan salah satu pedagang leker, Bang Ketel kepada Tim LP3H Mathla’ul Anwar Jateng yang sampai di lokasi tersebut tepat pukul empat sore.
Agus Haryadi, selaku ketua Tim Pendamping PPH menyampaikan, kunjungannya ini merupakan kali kedua LP3H MA Jateng bersilatuhmi ke Kompleks Pasar Bandungan, untuk mensosialisasikan Progran Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) BPJPH Kemenag yang diperuntukkan bagi pelaku usaha dan UMKM, khususnya produk makanan dan minuman ringan, serta nonsembelihan.
Sore itu, Rabu (22 Maret 2023) pukul 16.30 WIB, beberapa pelaku usaha seperti, penjual leker, sate, kelontong, wedang ronde, aneka olahan tempe, tape, dan masih banyak lagi lainnya, nampak berkumpul di salah satu pojok pasar, untuk mendengarkan pengarahan dari LP3H MA Jateng.
Para pedagang ini menyadari pentingnya sertifikasi halal akan produk yang dijual atau diproduksinya, mengingat informasi tentang wajibnya produk makanan, minuman, jasa penyembelihan dan hasil sembelihan, serta bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman, yang beredar di masyarakat harus bersertifikat halal pada tahun 2024.
Para Pendamping Proses Produk Halal (PPH) Mathla’ul Anwar begitu telaten menjelaskan dengan detail tentang Program Sehati, agar para pelaku usaha tidak merasa berat dan susah mengikuti proses sertifikasi halal tersebut.
Pada kesempatan itu, Nurul Hidayah selaku Pendamping PPH MA Jateng menyampaikan, akan mendampingi pelaku usaha dari proses awal sampai sertifikat hal diterima.
“Jangan kuwatir Bapak/Ibu, kami Pendamping PPH Mathla’ul Anwar Jateng akan senantiasa mendampingi Bapak/Ibu dalam memperoleh sertifikasi halal, mulai dari dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan, mengupload dokumen dalam aplikasi, sampai dengan sertifikat halal diterima oleh panjenengan semua. Dan yang lebih penting, layanan ini tidak berbayar, atau nol rupiah. Selama program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) masih ada, mari kita manfaatkan sebaik mungkin,” terangnya.
“Untuk tahap awal, NIB para pelaku usaha yang sudah mendaftarkan diri sudah kita buat, dan insya Allah tahap selanjutnya akan kita dampingi hingga masing-masing sertifikat halal jadi,” sambungnya.
Keterangan itu pun mendapat tanggapan positif dari para pelaku usaha yang hadir di lokasi.
Agus Haryadi bersyukur, kegiatan pendampingan kali ini berjalan singkat, selesai sebelum masuk waktu salat maghrib.(A. Haryadi/NBA)