Semarang – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Semarang Utara, Kamis (8/9/2022) mengadakan pertemuan rutin bulanan yang bertempat di SDN Purwosari 01 Semarang Utara.
Kegiatan dibuka oleh Gunawan Widayadi selaku Ketua KKG PAI Kecamatan Semarang Utara.
Dalam kesempatan tersebut, ia menginformasikan jadwal lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat provinsi dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang telah dilaksanakan di SDN Pekunden selama tiga hari.
Pada kegiatan tersebut, turut hadir Hadi Suhanto Koordinator Satuan Pendidikan (Korsatpen) Kecamatan Semarang Utara yang telah memasuki masa purna tugas pada bulan September ini. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pesan kepada GPAI agar menjadi rolemodel. “Sebagai seorang guru harus bisa memberi suri tauladan yang bagus kepada peserta didik, terlebih lagi Guru Pendidikan Agama Islam, yang menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter anak,” tuturnya.
Selain itu hadir pula H. M. Faojin Pengawas PAI Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang. H. M. Faojin merupakan Pengawas guru PAI di wilayah Semarang Utara, yang menggantikan Darlin yang telah memasuki masa purna tugas pada beberapa waktu lalu. Ia pun menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan diri. “Saya oleh Bapak Kepala Kemenag Kota Semarang diberikan amanah untuk melanjutkan tugas pembinaan dan pengawasan kinerja guru PAI di wilayah Semarang Utara menggantikan Pak Darlin.Mohon kerjasamanya,” ujarnya.
Dalam pembinaannya, senada dengan apa yang disampaikan Korsatpen Semarang Utara, H. M. Faojin juga menyampaikan tantangan pendidikan di masa pandemi Covid-19. “Saat ini sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang sangat drastis, terlebih lagi semenjak pandemi Covid-19 melanda, oleh sebab itu kita sebagai guru tidak boleh gumunan dan kagetan, justru sebaliknya setiap kali ada sesuatu yang baru yang tujuanya untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia maka kita harus cepat tanggap, responsif dan adaptif,” pesannya.
“Saat ini Pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan Merdeka Belajar. Semua guru dari seluruh nusantara bahkan sampai ke pelosok negeri dipaksa dan harus bisa menerapkan serta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM),” terangnya.
Terkait dengan Kurikulum Merdeka, ia berpesan agar GPAI mempersiapkan diri dengan mempelajari hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menghadapi kurikulum baru tersebut. “Silahkan Bapak/Ibu manfaatkan semua platform yg disediakan Pemerintah, komunitas guru, untuk saling sharing dan mendalami Kurikulum Merdeka, supaya benar-benar bisa diterapkan dan terlaksana dengan maksimal, sehingga putra-putri kita bisa menjadi anak-anak yang bisa meneruskan perjuangan pendiri bangsa Indonesia,” pungkasnya.(Faojin/NBA)