Semarang, Rabu (7/9/2022) bertempat di SDN Rejosari 01, Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Semarang mengadakan pertemuan. Selain Guru PAI (GPAI) se-Kota Semarang, hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Semarang dan pengawas PAI.
Dalam pembinaanya, Kakankemenag Kota Semarang Mukhlis Abdillah mengimbau kepada GPAI menjadi agen moderasi beragam dan menjadi teladan insan moderat.
Menambahkan apa yang disampaikan Kakankemenag Kota Semarang, Sihabudin Lubis selaku pengawas PAI mengimbau agar GPAI mengembangkan kreativitasnya dalam memberikan pembelajaran pendidikan agama. “Dalam mengajar, guru harus kreatif supaya dalam penyampaiannya menarik sehingga disukai oleh peserta didik,” tuturnya.
Selain itu, ia mengimbau pula agar GPAI mengimplementasikan hasil bahasan dalam KKG pada sekolahnya masing-masing. “Tidak hanya sekedar didengarkan dan dicatat apa saja yang menjadi hasil dari pembahasan dalam KKG, tetapi ditindaklanjuti. Salah satunya adalah mengimplementasikannya pada sekolah masing-masing,” imbaunya.
“Pelajaran Baca Tulis Quran (BTQ) sebaiknya diterapkan di setiap sekolah. Sesuatu yang bersifat rutin, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan, dari yang awalnya mereka merasa terpaksa, jika dibiasakan secara tidak langsung akan menjadi rutinitas, yang dijalani dengan senang dan ikhlas,” ujarnya.
Pada bagian lain, ia mengajak GPAI untuk menggandeng sekolah untuk menggelar kegiatan-kegiatan keagamaan. “Adakan peringatan hari besar agama, karena hal ini dapat menumbuhkan semangat peserta didik terhadap syiar Islam. Tak kenal maka tak sayang. Kenalkan mereka dengan agamanya melalui kegiatan keagamaan,” pungkasnya.(Wakidi/NBA)