Semarang, Jumat (1/7/2022) Agus Hariyadi salah satu pendiri LPQ At Taubah Petompon Gajahmungkur Kota Semarang menyampaikan kiat sukses LPQ. Hal ini dituturkannya dalam gelaran serah terima rapor evaluasi pembelajaran santri selama 1 semester, yang dilaksanakan di masjid setempat.
“Layaknya sekolah formal, sejak berdiri 23 tahun yang lalu, tepatnya 17 April 2021, LPQ At Taubah semakin eksis. Mengapa? Karena sejak berdiri LPQ menerapkan semua peraturan yang ada di sekolah formal,” tuturnya.
“LPQ yang notabenenya lembaga non formal dan non provit, namun jika ingin bertahan maka harus didesain seperti sekolah formal, yaitu wajib ada syahriyyah, materi Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti aqidah, fikih, dan praktik ibadah, serta mengadakan tes atau ujian sumatif dan pertemuan orang tua/wali santri secara berkala,” sambungnya.
“Mengapa demikian? Karena jika TPQ ingin tetap berdiri dan memiliki nilai plus harus ditangani dengan serius. Jangankan sesuatu yang baik, sesuatu yang jelek seperti dosa atau maksiat, kalau ditangani dengan penuh keseriusan saja bisa sukses, terlebih kebaikan seperti TPQ, insya Allah pasti akan menghasilkan,” tandasnya.
Ia menuturkan, LPQ At Taubah sejak berdiri membuka kelas 2 shift. “Sebelum tahun 2018, santriwan-santriwatinya juga merupakan peserta didik yang terdaftar dalam lembaga pendidikan formal, dimana ada yang kegiatan belajar mengajarnya dilaksanakan pada pagi hari, dan ada yang dilaksanakan pada siang hari. Hal ini lah yang melatarbelakangi mengapa LPQ kami membuka kelas 2 shift, guna mengakomodir para santri yang ingin belajar disini,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menerangkan 4 pilar pendukung kesuksesan berdirinya LPQ yaitu, orang tua dan wali santri, pengurus yayasan dan takmir masjid, donatur, dan para pengajar. “Alhamdulillah hal ini mendapat dukungan dari semua pihak,” imbuhnya.(Agus Haryadi/NBA)