Semarang, Selasa (5/5/2022) berlangsung kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) Penyusunan Pengembangan Kurikulum Merdeka Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Gayamsari.
Kegiatan yang berlangsung di SDN Sawah Besar 2 tersebut dihadiri pula oleh Pengawas PAI Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, H.M. Faojin, yang ditunjuk sebagai narasumber untuk menerangkan tentang Kurikulum Merdeka.
Dalam pengarahannya ia memaparkan, kegiatan Bimtek merupakan tindak lanjut atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek). “Dasar hukum Bimtek adalah Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya,” tuturnya.
“Satuan Pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Tujuan penyelenggaraan bimtek untuk memberi kemandirian sekolah dan GPAI dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran guna meningkatkankan kualitas daya saing sesuai tuntutan kompetensi abad 21,” sambungnya.
Kegiatan Bimtek diikuti oleh seluruh GPAI SD yang pada satuan pendidikan Kecamatan Gayamsari. Kegiatan berlangsung kurang lebih selama 8 jam, dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
“Kegiatan ini sangat relevan untuk dikerjakan agar guru memiliki kesiapan yang matang untuk menerapkannya pada Tahun Pelajaran baru, khususnya pada kelas 1 dan 4,” imbuhnya.
“Secara substantif, pelaksanaan kurikulum ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanan kurikulum sebelumnya, dimana implikasinya ditekankan kepada standar kompetensi, standar isi, standar proses, pembelajaran, profil pelajar, dan terakhir ada capaian pembelajaran. Yang Menjadi persoalan, bagaimana kita menerapkan hal-hal tersebut di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu Bimtek guna memperoleh arahan dan pandangan dari narasumber. Kurikulum ini akan diterapkan pada sekolah pada tahun ajaran 2022-2023 di kelas 1 dan 4,” terang Faojin.
Dalam kesempatan tersebut, ia membandingkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, serta pemaparan tentang hal-hal sederhana dan mendalam yang menjadi fokus dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Selain itu, ia juga memberi semangat kepada para peserta Bimtek agar selalu optimis dalam mempelajari dan mencoba hal-hal baru yang mendukung pembelajaran di kelas.(Faojin/NBA)