Semarang—Dalam rangka memberikan pembekalan tentang pembelajaran manasik haji, Kelompok Kerja Madrasah (KKM) 01 Kota Semarang gelar Technical Meeting dan Pembekalan Guru tentang Pembelajaran Kontekstual Manasik Haji.
Kegiatan ini dilaksanakan Senin (14/2/2022) di Firdaus Fatimah Zahra yang beralamat di Jl. Muntal Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dan diikuti oleh Kepala MI dan Guru Kelas 5 yang tergabung dalam KKM 01 Kota Semarang berjumlah sekitar 100 orang.
Firdaus Fatimah Zahra menjadi destinasi dari KKM 01 Kota Semarang dalam pembekalan pembelajaran konstekstual manasik haji dikarenakan di area yang seluas kurang lebih 3 hektar tersebut dilengkapi dengan replika kabah, masjidil haram, masjid Al Aqsa, tempat sai, bandara dan imigrasi Arab Saudi. Selain itu disana juga terdapat replika padang arofah, perkemahan mina, jamarat mina, jabal rahmah yang juga dibuat semirip mungkin dengan aslinya.
“Meskipun lokasinya agak jauh dari pusat kota, tetapi kami pilih disini dengan pertimbangan lengkapnya fasilitas pada Firdaus Fatimah Zahra yang dapat memberikan gambaran kepada guru-guru tentang kondisi dan lokasi pelaksanaan haji dan umroh di tanah suci, karena disini dibuat sangat mirip dengan aslinya. Tentunya ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi guru-guru jika mereka menjelaskan tentang ibadah haji dan umroh kepada peserta didik. Belum semua guru yang tergabung dalam KKM 01 Kota Semarang memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah haji dan umroh,” tutur Amat Komari selaku ketua panitia
Dalam pembekalan tersebut, peserta juga diajak untuk mempraktekkan pelaksanaan ibadah haji dan umroh mulai dari kedatangan di bandara Arab Saudi hingga pelaksaan haji dan umroh secara lengkap. “Kami diajarkan bagaimana cara pemeriksaan paspor hingga ritual ibadah haji dan umroh. Dipraktikkan langsung dan sangat jelas,” tutur Agus Wahid Kepala MI Futuhiyyah Palebon yang menjadi peserta pada kegiatan ini.
Luasnya lahan menjadi pertimbangan pula bagi panitia, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, dengan tempat yang luas diharapkan tidak terjadi kerumunan. Peserta bisa menyebar ke seluruh wahana.
“Kami tetap patuhi protokol kesehatan, peserta wajib mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki area pelatihan,” imbuh Amat Komari.
Melalui kegiatan technical meeting dan pembekalan pembelajaran kontekstual manasik haji, diharapkan peserta dalam hal ini kepala dan guru madrasah yang tergabung dalam KKM 01 Kota Semarang bisa lebih memiliki gambaran seperti apa situasi lokasi yang menjadi tujuan pelaksanaan ibadah haji dan umroh. (AW/NBA)