Semarang— Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang kembali menyabet medali dalam kompetisi internasional. Kali ini, mereka berhasil meraih Gold Medal dalam ajang Indonesia Education International Innovative Competition (IEI2C) 2021 pada Kamis (24/6). Kompetisi yang diselenggarakan oleh Indonesian Federation Publisher of Research Innovation (IFPRI) digelar secara virtual pada 19-20 Juni 2021.
Dalam kompetisi IEI2C, Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang beranggotakan 4 orang siswa, yaitu Kasih Rhafa Caroline, Diannisa Kinaura, Naura Alyssa, dan Muhammad Izzul Amal. “Riset kami berjudul Utilization Of Banana Midrib Fiber As Reinforcing Material To Replace Fiberglass in Resin Composites For Aircraft Construction Material Application,”ujar Kasih Rhafa Caroline, Ketua Tim Riset. Ia juga menjelaskan bahwa riset ini memaparkan tentang pemanfaatan serat pelepah pisang sebagai bahan penguat pengganti fiberglass pada komposit resin untuk aplikasi bahan konstruksi pesawat terbang.
Dihubungi secara terpisah, Izul, salah satu anggota tim riset, menjelaskan bahwa riset ini dilataberlakangi karena banyaknya pelepah pisang yang terbuang sia-sia. Oleh sebab itu, mereka ingin memanfaatkan limbah serat pelepah pisang agar menjadi barang yang lebih berguna. “Awalnya, kami ingin memanfaatkan limbah pelepah pisang menjadi barang yang berguna, yaitu sebagai bahan penguat material komposit,” tuturnya. Lebih jauh, ia juga menjelaskan bahwa serat alami dari pelepah pisang ini bisa menjadikan material komposit menjadi tahan benturan jika dikenai beban.
Asroni, Kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang, mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur atas prestasi yang telah diraih Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang dalam kompetisi internasional. “Alhamdulillah, Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang kembali mengharumkan nama MTs Negeri1 Kota Semarang pada kompetisi internasional dengan mendapat Gold Medal IEI2C 2021,” ungkapnya. Tak lupa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada wakil kepala bidang kesiswaan dan guru pembimbing riset yang telah berjuang bersama anak-anak untuk melakukan riset serat pelepah pisang ini. Ia juga mengimbau kepada anak-anak agar terus berkarya meskipun pandemic Covid-19 belum berlalu.
Senada dengan yang disampaikan oleh kepala madrasah, menurut Rokhmah Nuryati, Wakasis MTs Negeri 1 Kota Semarang, menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi kinerja anak-anak riset dalam melakukan penelitian. “Saya mengapresiasi kinerja dan semangat anak-anak dalam melakukan riset serat pelepah pisang. Meskipun sudah berhasil mendapatkan Gold Medal anak-anak riset tidak boleh tinggi hati. Anak-anak riset harus tetap berkarya dan memperbanyak membaca supaya lebih inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada,” jelasnya.
Menurut Eko Pujiastuti, guru pembimbing tim riset, mengungkapkan rasa bangganya terhadap anak-anak riset yang sudah semakin inovatif dan kreatif. “Alhamdulillah, anak-anak riset sudah semakin terasah inovasi dan kreativitasnya untuk melakukan riset. Kedepan, semoga tercipta generasi peneliti yang tangguh di MTs Negeri 1 Kota Semarang, ”ujarnya. Selain itu, ia juga selalu berpesan kepada anak-anak riset untuk tidak mudah puas dan tetap berkarya. “Gold Medal bukan puncak perjuangan, tetap berkarya, meneliti dan mencari ide kreatif lain untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,”imbuhnya (HumasEmtessa).