
Kota Semarang (Humas) – Rabu (14/5/2025), jajaran Kankemenag Kota Semarang berkunjung ke RSUP Dr. Adyatma, MPH Tugurejo. Kedatangan Penyelenggara Kristen, dan Katolik, serta penyuluh agama lintas agama, dalam rangka evaluasi kerjasama antara Kemenag Kota Semarang dan Rumah Sakit tersebut dalam pemberian layanan bimbingan rohani bagi konsumen layanan kesehatan.
Pihak Rumah Sakit mengungkapkan, pasien merasa senang dan nyaman dengan bimbingan rohani yang diberikan. Dalam rapat itu juga dipaparkan mengenai efektivitas bimbingan rohani yang telah diberikan, serta evaluasi bersama dalam upaya peningkatan layanan kepada pasien, seperti kendala para penyuluh agama dalam memberikan layanan dan penandasan kembali prosedur pemberian layanan. Demikian dibeberkan Sriwahyuningsih selaku penyuluh agama Kristen, serta Ricky Wasito dan Nanik Zulfa selaku penyuluh agama Islam.
Menurut Gara Katolik yang ikut hadir, Ignatius Wawan Indaryanto, layanan ini merupakan bagian dari tusi Kemenag. “Sudah menjadi bagian dari tusi Kementerian Agama untuk memberian bimbingan atau penyuluhan agama kepada para pasien rawat inap yang membutuhkan,” terangnya.
Kristiyani Ambarwati, Gara Kristen menambahkan, bimbingan rohani diberikan sesuai dengan keyakinan atau agama yang dianut oleh masing-masing pasien.
Moh. Ainor Rofiq, penyuluh agama Islam mengatakan, layanan yang dilakukan oleh para penyuluh agama bertujuan untuk memberikan dukungan spiritual dan psikologis agar pasien dapat menghadapi penyakit dengan lebih tenang, sabar, dan optimis. “Bimbingan rohani bertujuan untuk membantu pasien memahami makna dan tujuan sakit, serta meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujarnya.
Osa selaku penyuluh agama Buddha mengungkapkan, bimbingan rohani berperan penting dalam membantu pasien dalam menghadapi proses atau terapi medis yang dijalaninya. “Harapannya pasien menjadi ikhlas dalam menerima sakit yang dideritanya, kenapa kok Sang Pencipta memberinya sakit, memahami makna atau hikmah dibalik ujian sakit yang menimpanya, sehingga menimbulkan rasa syukur, yang dapat meningkatkan optimisme dan kebahagiaan, yang pada akhirnya diharapkan membantu pasien, disamping upaya medis yang dilakukan,” paparnya.
Hal ini diamini oleh Andi, penyuluh agama Konghuchu.(Sri/Nba)